Sekretariat Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Sukabumi menyampaikan informasi terbaru hasil tes rapid massal kepada jemaah salat Jumat. Data hingga pukul 20.00 WIB, Jumat (5/6/2020), tercatat sebanyak 74 orang dinyatakan reaktif.
Data tersebut disampaikan Koordinator Sekretariat Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Sukabumi Andi Rahman. Sebanyak 4.890 alat rapid disebar untuk pemeriksaan massal kepada jemaah salat Jumat di Kabupaten Sukabumi. Tercatat 4.518 orang dinyatakan nonreaktif dan 289 lainnya masih proses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sebagian jumlah itu terdapat catatan rusak, tes ulang, samar dan belum dikerjakan. "Bisa reaktif, bisa tidak perlu diulang," kata Andi yang menjelaskan arti dari keterangan samar.
Soal data rinci 74 orang reaktif, Andi belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. "Nanti juru bicara (yang menjelaskan)," kata Andi.
Berdasarkan data rekapitulasi rapid massal yang dibagikan Andi itu, ada beberapa bagian yang terlihat belum lengkap. Namun terlihat jelas beberapa kecamatan dengan tingkat reaktif paling menonjol di antaranya Kecamatan Sukabumi 11 orang dan Kecamatan Jampang Tengah 11 orang.
Pemkab Sukabumi hari ini menggelar rapid test massal ke jemaah masjid yang akan melaksanakan salat Jumat. "Kita ambil sampel untuk tempat yang menjadi perhatian. Hasil tes rapid itu bukan berarti orangnya dinyatakan terkena Corona, tetapi kita mencari faktor virus yang reaktif. Nantinya ditindaklanjuti dari hasil lab lanjutan. Sehingga kita bisa secepatnya membatasi ruang gerak orang (yang terkena COVID-19)" tutur Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
Ia menjelaskan rapid test massal hari ini berlangsung di 97 masjid besar yang tersebar di 47 kecamatan. "Untuk satu masjid ada yang seratus hingga dua ratus orang untuk diambil sampel saja. Ini salah satu upaya dan ikhtiar kita, mudah-mudahan sebaran COVID-19 bisa terus ditekan. Sehingga Kabupaten Sukabumi siap memasuki fase new normal," ujar Marwan.
(sya/bbn)