Sekampung Naik Haji, Warga Tak Janjian Berangkat Bersama

Sekampung Naik Haji, Warga Tak Janjian Berangkat Bersama

Deden Rahadian - detikNews
Kamis, 04 Jun 2020 15:29 WIB
Ilustrasi Haji
Foto: Ilustrasi Haji (Tim Infografis/detikcom)
Tasikmalaya - Luar biasa. Kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupan beragama di Kampung Cimawate, Desa Tarunajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 120 warga kampung yang berada di lereng perbukitan ini, harusnya berangkat ibadah haji tahun ini. Namun akibat pandemi Covid 19, 120 calon jemaah haji ini terpaksa ditunda keberangkatanya menuju tanah suci hingga 2021.

Hebatnya lagi, mereka tidak pernah melakukan komunikasi untuk sama sama daftar haji tahun 2012 lalu. Justru, sesama Calon Jemaah haji mengetahui akan berangkat haji tahun 2020 setelah dipertemukan Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya dalam pembelajaran Manasik Haji.

"Kami daftar haji ini enggak janjian, tahunya pas daftar ketemu eh ternyata sekampung banyak ada 120 orang. Alhamdulillah," ucap Rahmat, salah satu Jemaah haji ditemui di rumahnya, Kamis (04/06).

Awalnya mereka akan syukuran massal. Namun rencana itu pun batal.

Detikcom menelusuri kampung Cimawate yang berada sekitar 15 kilometer dari Pusat Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya itu. Meski di perbukitan, rumah didominasi bangunan permanen, yang sebagian berlantai dua.


Terdapat dua Dewan Kemakmuran Mesjid di Kampung Cimawate ini, yakni DKM Albarkah dan DKM Attaqwa. Kedua mesjid berdiri kokoh dengan lantai dua serta Ornamen khas Islami.

Sekitar 500 kepala keluarga memanfaatkan kedua mesjid ini untuk aktifitas keagamaan. Tak terkecuali di masa pandemi Covid 19. Mereka melaksanakan solat berjamaah, pengajian hingga kegiatan rutin keagamaan lainya dengan menerapkan protokol Kesehatan.

Diakui tokoh masyarakat, sekitar 50 persen masyarakat Kampung Cimawate sudah menunaikan ibadah di tanah suci, setidaknya Umroh.

"Jadi yang saya tau, sekitar 50 persen warganya sudah pergi ke tanah suci. Ibadah haji sama sebagian lagi ibadah umroh," ujar Iim Ibrahim, Pengelola KBIH Riyadul Jannah, Cimawate Kabupaten Tasikmalaya.

Kebanyakan penduduk kampung cimawate bergerak di Bidang Konveksi pembuatan kain mukena. Mereka yang berangkat haji sebanyak 120 orang juga menggeluti bisnis fashion Islami.

"Alhamdullillah di sini masyarakatnya kerja konveksi, jadi buat mukena sendiri pasarkan sendiri ke Jakarta maupun Surabaya dan Pasar Lokal lainya, masyarakatnya paham agama. Diberikan kelebihan rezeqi langsung digunakan di jalan Allah SWT termasuk pergi Haji," ujar Yusuf, tokoh masyarakat lainnya.

Meski industri konveksi terdampak COVID-19, perekonomian calon jemaah haji masih terjaga dengan baik. Mereka berharap pandemi COVID-19 segera usai.

(ern/ern)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads