Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB Sri Dustirawati mengatakan pembukaan obyek wisata harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19.
"Pengelola wisata pastinya harus memperhatikan caring capcity. Bahwa untuk tempat wisata maksimal pengunjung hanya boleh 30 persen. Untuk pengunjung hotel maksimal 50 persen. Tapi yang jelas tunggu dulu arahan dari pemerintah sebelum membuka," kata Sri, Selasa (2/6/2020)
Sri menyebutkan, untuk membendung laju wisata khususnya ke arah Lembang, pengelola diimbau untuk mengatur angka pengunjung agar tidak membludak. Selain itu, demi mengurangi risiko kerumunan, pengelola juga diimbau untuk melakukan penjualan tiket masuk secara online.
"Penjualan tiket juga diusahakan melalui online. Jadi nanti untuk mencegah laju wisatawan ke arah Lembang. Kan banyak pengusaha yang bekerjasama dengan travel-travel, jadi nanti diatur travelnya jauh jauh hari observasi agar tidak terlalu banyak," ujarnya.
Sementara itu Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu Putra Kaban mengatakan, pihaknya sudah siap menerapkan protokol kesehatan di obyek wisata. "Sampai saat ini kan belum jelas kapan waktunya obyek wisata bisa dibuka, jadi kami menunggu saja arahan dan gubernur dan pemerintah pusat. Tidak berani juga kalau membuka tanpa adanya petunjuk," ungkap Putra saat dihubungi.
Pihaknya sendiri terus melakukan persiapan pembukaan obyek wisata dan siap menerapkan protokol kesehatan sesuai standar yang ditentukan saat penerapan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
"Persiapan sudah kita lakukan. Kita juga bakal terapkan protokol kesehatan seperti menambah wastafel, memasang batas jemaah salat di masjid kita. Nanti akan ada pengecekan suhu tubuh, wajib bermasker, dan menjaga jarak. Pedagang juga sudah diimbau untuk menjaga protokol kesehatan," jelasnya.
Putra mengakui kalaupun wisata nanti dibuka, kondisi tersebut belum akan kembali normal seperti sediakala dalam jangka waktu 1 sampai 2 bulan. Sehingga pihaknya belum memikirkan pembatasan pengunjung.
"Perhitungan kita, 1 sampai 2 bulan sejak dibuka kondisi masih belum normal. Pengunjung tidak akan sebanyak biasanya, istilahnya sudah dibuka pun Alhamdulillah. Tapi kalau memang pengunjung ramai, kita sudah siapkan personel untuk melakukan pengawasan," katanya.
(ern/ern)