.webp)
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jabar menyambut baik rencana dibukanya pusat perbelanjaan saat new normal pekan depan. Pihaknya masih menunggu izin dari pemerintah.
Sekjen APPBI Jabar, Satriawan mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah. Bila pemerintah menyetujui pembukaan mal tanggal 30 Mei sesuai surat pengajuan APPBI, mal-mal di Bandung akan buka.
"Pada intinya kita menunggu keputusan dari pemerintah. Karena sampai dengan saat ini belum ada keputusan. Kalau sudah ada keputusan, tanggal 30 (Mei 2020) kira bisa buka, ya kita siap buka. Tapi kalau memang baru bisa tanggal 1 (Juni 2020), ya kita tanggal 1," kata Satriawan saat dihubungi, Kamis (28/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memastikan pengelola mal-mal di Jabar akan mengikuti protokol kesehatan COVID-19. Pihaknya juga siap menerima sanksi kalau melanggar.
"Kita menyambut baik, kita juga memang sedang mempersiapkan apa yang menjadi protokol kesehatan itu. Akan kita persiapkan. Jadi pada saat buka nanti, semua mal yang ada di APPBI ini seusai dengan protokol kesehatan yang ketat," ucap dia.
Satriawan mengaku seluruh mal yang ada di bawah naungan APPBI tak mempermasalahkan syarat tersebut. Bahkan pihaknya siap untuk membuat surat pernyataan yang dianjurkan pemerintah.
"Siap, kita siap, kalau memang sesuai dengan itu, kita siap tanggung jawab untuk memutus rantai COVID-19. Ini kan tanggung jawab kita bersama. Jadi imbauan itu kita anggap sangat positif juga, untuk menunjukkan komitmen kita," kata dia.
Dalam pelaksanaannya nanti, Satriawan mengatakan pihaknya sudah mengingatkan seluruh mal untuk mengedepankan protokol kesehatan. Beberapa protokol disiapkan mulai dari pengecekan suhu, hingga menjaga jarak satu sama lain.
"Terus kita menyediakan hand sanitizer di semua pintu masuk dan di beberapa titik fasilitas umum yang ada di dalam mal yang bisa dijangkau pengunjung. Terus kita menerapkan social distancing, artinya kita membatasi antrean-antrean yang berjarak, yang sesuai dengan ketentuan, di toilet juga, terus di liftnya juga kita batasi, masuk ke dalam tokonya juga kita batasi, terus di eskalator juga kita batasi jarak-jaraknya," tuturnya.
Sebelumnya, Provinsi Jawa Barat bersiap menghadapi fase new normal. Fase ini akan mulai berlaku mulai Senin 1 Juni 2020 mendatang. Toko hingga mal bisa beroperasi asal membuat surat pernyataan.
"Semua toko atau ekonomi harus bikin surat pernyataan bahwa dia siap mematuhi protokol baru di new normal dan siap diberi sanksi kalau melanggar itu, yang intinya hanya terbagi dalam tiga kelompok lah yakni menjaga jarak, harus higienis memakai masker, dan cuci tangan keluar masuk dari sebuah tempat," ucap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (27/5/2020).
Soal sanksi yang akan diterapkan bila terjadi pelanggaran, pria yang akrab disapa Emil ini masih akan melakukan pengkajian. Namun terburuknya, toko yang melanggar akan ditutup.
"Ya sama kalau dulu istilahnya kita sudah lewat masa hanya mengimbau, masuklah kategori denda, ini kan denda sudah dilakukan di beberapa tempat, denda kepada pribadi maupun denda kepada pemilik toko, itu yang penting harus ada surat pernyataan supaya nanti kalau melanggar bisa ditutup karena dia tidak patuh. Nominalnya nanti kita sosialisasikan," kata Kang Emil.
(dir/mud)
