Tiga pria warga Banten masing-masing berumur 55, 42 dan 40 tahun, positif terpapar virus Corona karena pernah kontak dengan anggota jemaah tablig dari Bangladesh. Warga negara (WN) Bangladesh itu pernah datang ke pesantren di Pandeglang dan dinyatakan reaktif kemudian dibawa ke Wisma Atlet.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banten Ati Pramudji Hastuti menuturkan ketiganya adalah warga Lebak. Kabupaten Serang dan Kota Serang. Hasil swab dari laboratorium menyatakan ketiganya positif.
"Ketiga kasus tidak menunjukkan gejala sakit dan isolasi mandiri. Dinkes kabupaten dan kota tengah melakukan tracing pada kasus untuk memutus penularan," kata Ati dikonfirmasi wartawan di Serang, Rabu (27/5/220).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpaparnya ketiga orang ini berawal dari adanya lima orang jemaah tablig dari Bangladesh yang menjalani rapid test pada 14 April. Dua orang katanya reaktif dan pada 16 April kemudian dibawa ke Wisma Atlet di Jakarta.
Setelah itu, dilakukan rapid kepada 14 jemaah di salah satu pondok di Pandeglang yang dijadikan tempat pengajian WN Bangladesh. Pada 18 April ternyata hasilnya negatif, lalu 14 hari kemudian atau pada 6 April dilakukan rapid test kedua dan ternyata 6 orang yang reaktif.
Kepada enam orang ini, lanjut Ati dilakukan swab. Sambil menunggu hasil swab, mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri di dalam pesantren.
Karena khawatir ada kontak dengan yang reaktif saat proses rapid, 14 orang lainnya tetap dilakukan swab hingga menunggu hasil keluar. Lalu pada 20 Mei, dilakukan rapid untuk ketiga kalinya. Hasilnya 4 reaktif dan 16 non-reaktif.
Kemudian dipulangkanlah 14 orang yang non-reaktif sedangkan empat orang disarankan isolasi sambil menunggu swab. Setelah hasil swab keluar, ternyata ada 3 orang yang dinyatakan positif.
(bri/bbn)