Ditanya soal acara hiburan dengan mendatangkan penyanyi, pihaknya mengakui bahwa penyanyi tersebut merupakan dari luar kampus. Namun, dia memastikan, para penyanyi tersebut dicek kondisi kesehatannya sebelum masuk kampus.
"Betul mereka didatangkan dari luar, namun mereka pun diperiksa terlebih dahulu sesuai protokol kesehatan. Dan hasilnya mereka ini sehat, kita juga tidak sembarangan untuk mengundang penyanyi ini," ucap Baharuddin.
Kegiatan hiburan tersebut memang untuk menghibur para praja yang selama ini melakukan kegiatan aktivitas di dalam kampus kurang lebih selama tiga bulan lamanya. Menurutnya para praja harus diberikan motivasi agar imunitas mereka tetap terjaga.
"Tentunya juga kita ingin menjaga psikologis mereka, bisa dibayangkan kalau 80 hari tidak kemana-mana hanya di tempat itu saja tentu mereka akan jenuh dan bosan," katanya.
Bahkan menurutnya telah beredar informasi bahwa adanya larangan salat di lingkungan kampus IPDN. Dia memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
"Kita bisa membuktikannnya, dengan foto kegiatan Salat Idul Fitri ada buktinya. Kita tidak melarangnya bahkan khotibnya pun berasal dari praja sendiri," jelas Baharuddin.
Kegiatan Salat Id sendiri kata Baharuddin, dilaksanakan di depan barak masing-masing, sehingga dapat melaksanakan salat sesuai protokol kesehatan.
"Bagi praja muslim yang melaksanakan kegiatan Salat Id mereka lakukan di depan barak masing-masing, semuanya ada 38 titik," tegas Baharuddin.
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini