Suasana malam takbiran bagi tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pangandaran dikejutkan dengan diterimanya hasil swab seorang warga yang positif Corona.
Pria berusia 44 tahun itu warga warga Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Pangandaran. Kini tercatat sudah ada dua pasien positif COVID-19 di Pangandaran.
"Tadi sore kami menerima hasil swab, ternyata ada satu orang warga Pangandaran yang positif COVID-19," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Sabtu (23/5/2020) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan pria itu merupakan pemudik dari Jakarta yang pulang ke kampung halamannya pada 6 Mei 2020. "Yang bersangkutan langsung menjalani isolasi khusus di sekolah, sebagaimana yang kami lakukan terhadap seluruh pemudik yang pulang ke Pangandaran," ujar Jeje.
Selanjutnya, pada 16 Mei 2020, pria yang terlihat sehat atau tanpa gejala ini menjalani swab test. "Waktu itu kami melakukan swab test secara acak terhadap pemudik yang dipandang berpotensi. Nah dia termasuk salah satu dari sekitar seratus orang pemudik yang menjalani swab test random tersebut," tutur Jeje.
Kemudian pada 20 Mei 2020, pria tersebut selesai menjalani karantina khusus di sekolah selama 14 hari. Ia pun pulang menemui keluarganya, padahal hasil swab belum keluar.
"Ternyata hasil swab baru keluar hari ini atau tiga hari setelah dia selesai karantina. Ya inilah kendala yang kita hadapi bahwa proses swab test memakan waktu yang lama. Jadi yang bersangkutan sudah terlanjur pulang karena sudah 14 hari karantina dan tidak menunjukkan gejala," ujar Jeje.
Meski menyesalkan keterlambatan hasil swab tersebut, Jeje menjelaskan, terpenting saat ini tim medis langsung menangani pasien tersebut. "Bersangkutan sudah kami karantina di ruang isolasi RSUD Pandega Pangandaran. Sementara seluruh keluarga yang tinggal satu rumah, kami isolasi mandiri," ucap Jeje.
Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pangandaran juga sudah melakukan penelusuran kontak di lingkungan pasien 02 itu. "Selama tiga hari setelah selesai karantina, dia memang sempat wara-wiri di lingkungannya. Karena memang tanpa gejala, dia terlihat sehat," kata Jeje.
Atas kejadian ini, Jeje meminta seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Kebijakan melakukan karantina khusus terhadap pemudik, menurut Jeje sudah benar, namun rentang waktu swab test diakuinya masih menjadi kendala.
"Mudah-mudahan dengan adanya laboratorium swab test di Tasikmalaya, bisa menjadi solusi dari permasalahan ini," ujar Jeje.