Euforia warga Kota Bandung dalam menyambut Idul Fitri terlihat dari berjubelnya warga di pasar kaget yang digelar di simpang Jalan Citarum dan Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (23/5/2020) malam.
Lokasinya kurang lebih 500 meter dari Gedung Sate atau tepat di depan Masjid Pusdai Bandung. Suara ledakan kembang api beradu sahut dengan lamat-lamat suara takbir yang menggema dari balik speaker masjid.
Warga menyemut di antara pedagang yang menjajakan dagangan dengan mobil dan mengabaikan social distancing dan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan banyak warga dan pedagang yang tak mengenakan masker atau pelindung wajah saat bertransaksi. Pantauan detikcom, tampak sejumlah aparat kepolisian berusaha mengurai kepadatan massa.
Pasalnya, pasar kaget tersebut membuat terhambatnya arus kendaraan dari arah Jalan Supratman menuju Gedung Sate. Begitu pun dari arah sebaliknya, karena keluar masuknya kendaraan yang parkir.
Zaenal (30) warga Sukajadi mengaku khawatir jika terjadi penularan COVID-19 di pasar kaget tersebut. Namun, menurutnya ia telah berupaya semaksimal mungkin melindungi dirinya dengan masker dan sarung tangan.
"Ya cuma sebentar saja, barangkali ada barang yang bagus. Kemarin kan toko-toko ditutup, jadinya baru bisa belanja sekarang," kata Zaenal saat berbincang dengan detikcom.
Kendati begitu, sejumlah ruas jalan yang biasa menjadi pusat keramaian seperti di Dago, Alun-alun Bandung, Otista dan Gasibu terlihat lebih sepi dibandingkan siang harinya.
Hingga pukul 21.00 WIB belum terpantau warga yang melakukan takbir keliling. Pasalnya, pemerintah melarang dilakukan hal tersebut. Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan, pihaknya mengimbau agar warga tak melakukan takbir keliling.
"Ya nanti akan kami minta mereka untuk segera pulang kembali," kata Rasdian.