Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin berbicara kemungkinan asal muasal suara dentuman misterius yang terdengar dari langit di seputaran Bandung, pada Kamis dan Jumat, 21-22 Mei 2020.
"Sangat mungkin itu suara lokal yang berbeda-beda, tetapi dianggap saling terkait, jadi seolah suara dentuman yang didengar di wilayah yang luas," ujar Thomas saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/5/2020).
Menurut Thomas, belum ada penjelasan ilmiah mengenai suara dentuman yang menghebohkan netizen di jagat media sosial tersebut. Pasalnya, informasi yang didapatkan peneliti tidak jelas. "Tidak ada penjelasan ilmiah soal suara dentuman, karena infonya tidak jelas," tutur Thomas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya, apakah suara dentuman itu berasal dari manusia. Ia menjawab tidak mengetahui secara pasti. Dugaannya, dentuman itu berasal dari suara lokal atau berbagai macam suara di permukaan bumi.
"Tetapi saya menduga itu suara lokal, bukan suara tunggal terdengar dari wilayah yang luas," katanya.
"Media sosial berperan menyebarkannya dan membesar-besarkannya," ucap Thomas melanjutkan.
Tonton juga video Sebelum Dentuman di Jakarta, Ada Gempa M 2,4 Gunung Anak Krakatau:
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan dentuman yang kembali didengar warga Bandung pada Jumat (22/5), bukan berasal dari aktivitas gunung api.
"Dari aktivitas gunung api sekitar Kota Bandung seperti Tangkubanparahu, Gede, Guntur dan yang lainnya tidak dilaporkan adanya erupsi atau dentuman dari erupsi," ujar Kabid Mitigas Gunung api PVMBG Hendra Gunawan saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (22/5).
Sebelumnya, netizen di Bandung Raya kembali dihebohkan dengan suara dentuman misterius pada Jumat (22/5/2020) pagi. Sehari sebelumnya, suara dentuman berkali-kali juga didengar oleh warga di sejumlah wilayah.
Kicauan warganet Bandung mengenai suara dentuman ini pun mulai meramaikan jagat Twitter. Netizen yang berasal dari sejumlah wilayah, mengaku mendengar suara dentuman itu di wilayah Kabupaten dan Kota Bandung.
Bahkan mereka menyebut, dentuman hari ini terjadi dengan interval yang lebih singkat dibandingkan satu hari sebelumnya.
Meski demikian, Hendra menegaskan suara dentuman misterius tersebut bukan berasal dari gunung api. "Betul, bukan dari gunungapi," kata Hendra.