Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata di gedung Islamic Centre Pangandaran, Kamis (21/5/2020).
Ketua BPC Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Kab Pangandaran Agus Mulyana mengatakan sejak obyek wisata ditutup pada pertengahan bulan Maret 2020 lalu, banyak karyawan hotel dan restoran yang dirumahkan. Termasuk juga para pedagang.
"Karena ditutup, otomatis para pelaku wisata tidak ada yang bekerja. Sehingga banyak pelaku wisata yang dirumahkan," ungkapnya.
PHRI Pangandaran sebelumnya mengusulkan sebanyak 5.000 pelaku usaha terdampak. Namun setelah verifikasi hanya 4.125 pelaku wisata saja yang disetujui yang mendapatkan bantuan kerohiman dari Kementerian Pariwisata dan Kreatif.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rachman menambahkan kriteria yang menerima bantuan kerohiman tersebut yakni pramuwisata, karyawan, pemandu, pekerja, kasir, sekretaris, bagian pemeliharaan gedung, asisten koki, ABK perahu wisata, juru mudi, marketing, cleaning service, koki, admin, pengurus pondok, sekuriti, tukang kebun, bendahara, armada, fotografer, pantry, resepsionis, house keeper, SPA, room boy, sewa boogie, sales, cooking, pemandu cagar alam dan body rafting, dan life guard/Balawista, mobil gowes, pedagang, tukang pijit dan beberapa pelaku wisata lainnya yang sudah terverifikasi.
"Paket Sembako didistribusikan ke penerima manfaat oleh Polsek setempat," pungkasnya.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata berharap para pelaku wisata bisa bersabar menghadapi situasi pandemi COVID-19. "Tiga bulan kita bersama-sama tawakal dan berjuang dalam penanggulangan penyebaran virus corona. Nanti setelah pandemi ini berakhir kita bantu promosi supaya tingkat kunjungan tinggi," kata Jeje.
(mso/mso)