Perempuan dibakar hidup-hidup masih mendapat penanganan medis di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi. Perempuan itu mengalami luka bakar parah. Identitasnya belum diketahui.
Sebelumnya, polisi menyebut korban inisial I. Menurut pihak rumah sakit, inisial itu hasil penyelidikan kepolisian.
"Status Mrs X karena identitas masih dicari, kalau kepolisian menyebut inisial itu kan identifikasi kepolisian," kata Ketua Tim Informasi dan Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, Muhammad Yusuf Ginanjar , Jumat (15/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusuf, kondisi korban sampai pagi tadi masih dalam keadaan sadar. Bahkan saat tiba di rumah sakit, ia masih bisa bercakap-cakap. Namun karena terpasang selang bantuan napas, korban hanya bisa menggunakan bahasa isyarat.
"Kondisi luka bakarnya mencapai 90 persen," ucap Yusuf.
Ia menjelaskan ada tiga poin penanganan yang diberikan kepada korban. "Luka bakar 90 persen di tubuh kan artinya dari 100 persen hanya tersisa 10 persen alias seluruh tubuh. yang mengkhawatirkan di wajah bisa mengganggu saluran pernafasan. Untuk penanganan pasien luka bakar ada tiga fokus penanganannya," ujar Yusuf.
Penanganan terhadap korban adalah status dehidrasi, infeksi dan saluran pernapasan. "Kalau luka bakar yang pertama kita tangani status dehidrasinya, cairan di dalam tubuhnya mencukupi atau tidak, karena kalau luka bakar yang berbahaya itu," katanya.
"Kedua, relatif terjadinya infeksi akibat luka itu kita tangani biar tidak terjadi. Ketiga, saluran pernafasan agar tidak terganggu. Jadi jangan terjadi kondisi memburuk karena tiga itu," tutur Yusuf menambahkan.
(sya/bbn)