Sejumlah warga Kabupaten Pangandaran mengapresiasi kinerja gugus tugas penanganan COVID-19 yang masih ketat melakukan penjagaan di titik perbatasan wilayah.
Penjagaan pintu masuk wilayah Pangandaran hingga saat ini masih dijaga ketat, kendati merebak wacana relaksasi atau dibukanya kembali layanan transportasi umum.
"Penjagaan di perbatasan Pangandaran tetap ketat, penjagaan dilakukan 24 jam. Berbeda dengan wilayah tetangga yang penjagaannya mulai kendur," kata Muslih Suprianto, warga Kecamatan Padaherang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom yang melakukan perjalanan dari Kota Tasikmalaya menuju Pangandaran pada Jumat (15/5/2020) dinihari pemeriksaan kendaraan hanya terjadi ketika memasuki wilayah Kabupaten Pangandaran, tepatnya di check point Kecamatan Padaherang.
Keberadaan pos pemantauan atau check point di Karangresik Kota Tasik, Sindangkasih Kabupaten Ciamis, Cisaga Kabupaten Ciamis, Purwaharja Kota Banjar, Banjarsari Kabupaten Ciamis, semuanya tampak sepi. Tak ada pemeriksaan bahkannpoa pemeriksaan tampak sepi, sehingga laju kendaraan tak terhenti.
Pemeriksaan baru dilakukan ketika hendak masuk wilayah Pangandaran di Kecamatan Padaherang. Setelah ditanya identitas dan keperluan memasuki wilayah Pangandaran, kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan. Penjagaan melibatkan berbagai unsur mulai dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, petugas medis dan unsur masyarakat atau LSM.
"Sebelum PSBB dilakukan pada 6 Mei lalu, pemeriksaan sudah dilakukan. Kami menjaga wilayah perbatasan selama 24 jam," kata Cecep, petugas medis di pos Padaherang. Dia mengaku tak tahu jika di wilayah tetangga pemeriksaannya sudah longgar. "Kami hanya menjalankan tugas. Target kami adalah menjaring pemudik, agar bisa menjalani karantina khusus," kata Cecep.
Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pangandaran, Nana Ruhena mengatakan sampai saat ini ada 994 pemudik yang terjaring dan sudah diarahkan untuk menjalani isolasi khusus di gedung sekolah yang tersebar di seluruh desa.
"130 pemudik diantaranya sudah selesai menjalani karantina. Tak bosan-bosannya kami mengingatkan agar perantau asal Pangandaran jangan pulang kampung dulu sebelum pandemi COVID-19 ini benar-benar dinyatakan berakhir," kata Nana.
(mud/mud)