Canggih! Kodam Siliwangi Monitor Bansos Lewat Aplikasi SPIT

Pandemi Corona

Canggih! Kodam Siliwangi Monitor Bansos Lewat Aplikasi SPIT

Yudha Maulana - detikNews
Rabu, 13 Mei 2020 15:53 WIB
CHIBA, JAPAN - SEPTEMBER 20:  A booth attendant plays a video game on a smartphone during the Tokyo Game Show 2018 on September 20, 2018 in Chiba, Japan. The Tokyo Game Show is held from September 20 to 23, 2018.  (Photo by Tomohiro Ohsumi/Getty Images)
Ilustrasi aplikasi di ponsel. (Foto: Tomohiro Ohsumi/Getty Images)
Bandung -

Kodam III/Siliwangi memiliki aplikasi canggih untuk memantau penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi Corona atau COVID-19 secara real time melalui aplikasi Sistem Pelaporan Informasi Terpadu (SPIT). Aplikasi ini diharapkan bisa menambah akurasi penyaluran bansos agar tepat sasaran ke masyarakat, dengan verifikasi dan pelaporan langsung yang melibatkan 6.400 Babinsa tersebar di teritori Kodam III/Siliwangi.

Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal dan Manajemen Laboratorium Divisi GTPP COVID-19 Jabar Letkol Asep Sugiharto mengatakan saat ini memang kerap terjadi perbedaan data yang terekam di pusat maupun provinsi dengan data yang dimiliki desa.

"Di desa bisa terjadi perubahan data, misal ada yang sudah meninggal, ada yang jadi penerima bantuan ganda, nah oleh karena itu nanti para babinsa akan membantu verifikasi door to door, berdasarkan data awal Babinsa akan melakukan verifikasi dan validasi bersama lurah, Bhabinkamtibmas, dan RT-RW," kata Asep saat dihubungi, Rabu (13/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nantinya para Babinsa ini akan memeriksa sampai ke lorong-lorong, rumah per rumah, untuk memastikan apakah benar warga ini telah mendapatkan bansos baik dari presiden, Kemensos atau mendapatkan lebih dari satu, nah nanti diverifikasi melalui aplikasi ini," kata Asep yang juga menjabat sebagai Waasmin Kogartap II/Bdg.

Selain memverifikasi dan validasi data, para Babinsa juga akan mencatat nomor KTP, KK, alamat lengkap, potret warga dan detail jenis bansos yang diterima. Tak hanya itu, titik koordinat penerima bansos pun akan disampaikan lewat aplikasi SPIT.

ADVERTISEMENT

"Dalam waktu serempak akan direkam server Intel Kodam III, jadi nanti data yang sudah terverifikasi dan validasi ini akan dilaporkan Babinsa dan dipadukan sehingga bisa dijadikan acuan jajaran pusat pemprov, atau Dinsos dalam waktu singkat, cepat dan real time," tutur Asep.

Aplikas SPIT ini, ujar Asep, dapat digunakan untuk melaporkan dan memantau warga yang membutuhkan, namun belum terjangkau satu pun bantuan dari pemerintah. "Fiturnya pun sangat sederhana, lewat aplikasi ini juga, begitu ada instruksi dari Pangdam bisa langsung dilihat dari layar ponsel masing-masing Babinsa," katanya.

"Sehingga kita harapkan tidak ada satu pun warga yang tidak mendapatkan bantuan, karena disisir. Kemudian kedua, tidak ada warga yang memperoleh double, satu rumah satu bantuan, dan yang ketiga kelompok yang menunggu perubahan data bisa diarahkan ke skala prioritas lainnya, ke program Gasibu Jabar Bergerak. Kodam juga punya gerakan dapur umum, itu didorong untuk membantu warga yang kesulitan," ujar Asep menambahkan.

Kondisi komoditas yang terdapat dalam bantuan pun bisa dimonitor, sehingga tidak ada lagi warga yang menerima bantuan yang kedaluwarsa karena panjangnya proses penyaluran bansos ini. "Yang tidak sesuai atau apa yang kurang bisa kita laporkan, semoga ke depannya bisa bermanfaat dan membantu pemerintah dan rakyat dalam menghadapi kondisi seperti ini," ucap Asep.

Ia mengungkapkan SPIT ini merupakan fondasi dasar yang mengeksploitasi mata dan telinga Babinsa untuk melaporkan secara lengkap dan cepat. "Nantinya aplikasi ini juga bisa dipakai untuk memantau ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan," kata Asep.

Melalui aplikasi ini, ia menjelaskan, bukan tidak mungkin bisa memetakan potensi bencana hingga memetakan akumulasi pemudik di suatu wilayah. "SPIT ini pilot proyek Kodam III, kami punya cita-cita pelaporan ini tidak manual lagi. Kita wujudkan 4.0 sesuai arahan presiden. Selain itu, server untuk pelaporannya lebih aman, tidak ke luar negeri seperti laporan lewat WA atau email, yang ini ada di kami," ujarnya.

"Kami ucapkan terima kasih juga untuk pak Petrus yang sudah membantu dengan menyumbangkan aplikasi ini, sungguh sumbangsih yang luar biasa," ucap Asep melanjutkan.

Personel Kodam III Siliwangi saat sosialisasi aplikasi SPIT.Personel Kodam III Siliwangi saat sosialisasi aplikasi SPIT. (Foto: dokumentasi Petrus Adam Santosa)

Sementara itu, pengembang aplikasi SPIT Petrus Adam Santosa mengatakan aplikasi ini awalnya dibuat untuk tujuan yang lebih umum. "Namun karena tren COVID-19 semakin meningkat, maka kita buat lagi subkategorinya untuk COVID-19. Lewat aplikasi ini juga Babinsa bisa input data pasien positif, PDP, ODP secara lengkap," ujarnya.

Belakangan polemik penyaluran bansos mencuat. Hal itu pun mendorongnya untuk mengembangkan fitur tambahan guna memantau penyaluran Bansos.

"Dalam satu minggu kita kembangkan fitur itu, Saya bangga bisa menyumbang ini, karena orang tua saya juga TNI, saya senang dikasih izin mengembangkan sesuai keahlian saya," ucap pemilik Java Retro Suites Hotel itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads