Sebanyak 39 pemudik di Kabupaten Pangandaran telah selesai menjalani isolasi khusus di bangunan sekolah selama 14 hari. Mereka kini sudah bisa berkumpul bersama keluarganya tanpa ada kekhawatiran membawa virus Corona.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sempat menangis saat melepas pemulangan pemudik ini secara simbolis di isolasi khusus di SD Negeri 1 Emplak, Kecamatan Kalipucang, Rabu (13/5/2020).
"Sebelum memutuskan kebijakan penerapan isolasi khusus saya mikir bolak-balik dan tidak bisa tidur. Apakah keputusan ini sudah tepat atau jangan-jangan keputusan ini menjadikan saya pemimpin yang dzolim," ujar Jeje sambil terisak haru, saat memberikan sambutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeje mengakui menempatkan warganya hidup di sekolah dengan fasilitas yang terbatas, bukan keputusan mudah. Keluhan bahkan hujatan sempat diterimanya atas kebijakan tersebut. "Banyak yang protes. Saya terima saja. Karena ini demi menyelamatkan warga Pangandaran dari risiko terpapar COVID-19," kata Jeje
Mengingat beratnya menjalani isolasi khusus di sekolah, Jeje menyatakan apresiasi kepada warga yang selesai maupun yang sedang menjalani isolasi khusus. "Hasilnya jelas terlihat, Alhamdulillah sampai saat ini tak ada lagi warga positif di Pangandaran," kata Jeje.
Mereka yang selesai menjalani isolasi khusus, melepas gelang khusus dan menerima sertifikat atau surat keterangan. Selain itu para pemudik ini menjalani rapid test, dan semuanya dinyatakan negatif.
(mud/mud)