Pemkot Tangerang mengklaim Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) cukup efektif menekan penyebaran virus Corona atau COVID-19. Angka pasien positif turun 40 sampai 60 persen dibandingkan dengan masa sebelum penerapan PSBB.
"Efektif, datanya turun, turun antara 40-60 persen, kita mulai melandai," kata Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah saat berbincang dengan detikcom, Selasa (12/5/2020).
Arief berpandangan pengetatan PSBB memang bisa menekan penyebaran virus. Tapi, menurut dia, ekonomi masyarakat bisa semakin sulit meski ada bantuan sosial dari pemerintah pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari wacana pelonggaran PSBB, ia menilai perlu mencontoh apa yang diterapkan oleh Taiwan. Warga Taiwan, kata Arief, punya disiplin mandiri untuk menggunakan masker dan ikut protokol pencegahan. Khususnya saat beraktivitas di luar rumah.
"Terlepas dari kebijakan pelonggaran, saya ingin masyarakat disiplin mandiri, kalau keluar jangan lupa pakai masker," ujarnya.
Terakhir, menurutnya, terpenting ialah alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR) di daerah zona merah yaitu Kota Tangerang. Dia menjelaskan daftar tunggu swab dengan alat PCR sejauh ini memakan banyak waktu. Belum lagi, Arief menuturkan, rapid test yang dinilai tidak cukup akurat mendeteksi virus.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banten, ternyata Kota Tangerang jadi daerah paling terpapar. Pada hari ini ada 120 pasien masih dirawat, 81 sembuh, dan 24 meninggal dunia. Sehingga total kasus positif berjumlah 225 orang.
(bri/bbn)