Pemkot Sukabumi siap mengambil tindakan untuk menutup kawasan pertokoan di Jalan Ahmad Yani dan seluruh kawasan di wilayahnya. Namun opsi itu disebut Wali Kota Fahmi Achmad Fahmi sebagai langkah akhir ketika evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya tidak diiringi dengan kedisiplinan warga.
"Setelah kami lakukan diskusi bersama bahwa mulai besok hari Rabu (13/5) kawasan pertokoan di luar yang menjual sembako mereka buka jam 09.00 WIB, tutup jam 12.30 WIB," kata Fahmi kepada awak media, Selasa (12/5/2020).
Ia menjelaskan pelaksanaan PSBB sudah berjalan selama enam hari. Fahmi bersama unsur Forkopimda sudah melakukan berbagai tahapan. Mulai pengurangan jam operasional, membatasi jumlah parkir kendaraan di Jalan Ahmad Yani sebagai sentra pelaksanaan PSBB, hingga penutupan total akses lalu lintas di pusat perdagangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi hasil evaluasi kami, semua belum mencapai semangat mengurai kepadatan warga. Ingat, semangat setelah saya konsultasi dengan provinsi, semangatnya adalah melakukan pembatasan," ujar Fahmi.
Untuk mengantisipasi penyerbuan masyarakat dalam kurun waktu buka dan tutup toko selama tiga jam. Fahmi akan meminta dukungan aparat keamanan, termasuk memperketat penyekatan di perbatasan.
"Tinggal (nanti) evaluasi lagi. Kalau ternyata belum efektif atau tidak efektif, langkah terakhir kita lakukan penutupan," tuturnya.
Soal alasan kenapa Pemkot Sukabumi tidak menutup total pertokoan itu sejak awal, Fahmi menginginkan ekonomi warga terus berjalan. Sebab hasil pantauannya, kawasan yang terkonsentrasi masih berada di satu wilayah.
"Kita ingin ekonomi terus bergerak, hasil konsultasi kita juga bahwa Sukabumi masih terkonsentrasi ke salah satu wilayah. Jadi ada wilayah yang betul-betul terkonsentrasi, tapi wilayah ini masih bisa ditoleransi. Dalam kerangka menggerakkan sektor ekonomi, kita masih melakukan pembatasan, selebihnya tidak dilakukan lebih dulu penutupan secara total," tutur Fahmi.