.webp)
"Alhamdulillah hasilnya negatif," kata Iwan Junaedi salah seorang jurnalis media cetak usai menjalani RDT di Sport Center Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020).
Iwan mengaku lega setelah mengetahui hasil RDT. Menurut Iwan, RDT penting bagi jurnalis. Sebab, lanjut dia, jurnalis berisiko tertular COVID-19.
"Kita ini kan rentan, ketemu banyak orang. Sehingga, penting untuk memastikan kesehatan kita," kata Iwan.
Senada disampaikan Heri Syarifuddin, salah seorang jurnalis media dalam jaringan (daring). Heri menjelaskan tentang proses RDT yang dijalaninya.
"Tadi cek suhu dulu awalnya, terus antre untuk jalani RDT. Sebelum diambil sampel, kita ditanya tentang riwayat perjalanan, kontak fisik, kesehatan dan lainnya. Alhamdulillah tadi lancar, hasilnya negatif," kata Heri.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkab Cirebon Nanan Abdul Manan mengatakan pemeriksaan RDT sebagai upaya memutus mata rantai di lingkungan pekerja media. Sebab, lanjut Nanan, jurnalis berisiko tertular COVID-19.
"Kami menilai pekerja media paling berisiko terkena virus Corona. Adanya RDT ini bisa membuat jurnalis tenang saat menjalankan tugasnya," kata Nanan.
Nanan mengaku ingin memastikan kesehatan jurnalis, utamanya yang bertugas di Kabupaten Cirebon. Ia berharap jurnalis tetap menjaga pola hidupnya, agar kondisi kesehatannya stabil.
"Kami ingin memastikan kesehatan pekerja media agar tetap dapat menjalankan kerja jurnalistik, dan tetap bisa menyampaikan informasi terkait COVID-19 kepada masyarakat," kata Nanan yang juga menjabat sebagai juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon.
(mso/mso)
