Seorang pasien positif virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Cianjur sempat dipulangkan ke rumah. Lamanya swab test membuat pasien dipulangkan sebelum ditetapkan positif atau negatif Corona.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan pasien 02 berinisial Y (25), asal Kecamatan Cugenang, itu awalnya dirawat di RSUD Sayang. Y mengalami gejala sesak napas dan ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berdasarkan pemeriksaan medis.
"Saat itu, sampel untuk uji swab sudah diambil. Namun hampir sebulan, belum kunjung keluar hasilnya," kata Yusman kepada detikcom, Selasa (28/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ditangani secara medis dan diisolasi selama belasan hari, kondisi pasien lelaki tersebut menunjukkan kondisi membaik. Pasien diperbolehkan pulang ke rumahnya, sebab ruangan yang ada akan digunakan oleh PDP baru.
"Pasien sendiri menyetujui untuk isolasi rumah, sembari menunggu hasil swab. Terlebih kondisinya memang berangsur pulih," tutur Yusman.
Namun ternyata, hasil swab dari pasien tersebut positif COVID-19. "Terkonfirmasi swab-nya ternyata positif, setelah hampir sebulan tidak kunjung ada hasilnya," kata Yusman.
Saat ini pasien tersebut kembali dibawa ke RSUD Sayang untuk menjadi jalani isolasi dan pengambilan sampel uji swab kedua. Menurut Yusman, Satgas COVID-19 Kabupaten Cianjur telah melakukan penelusuran kontak pasien dengan keluarga selama dipulangkan dan menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: PSBB Bodebek Diperpanjang Dua Pekan Lagi |
Yusman menyayangkan lamanya proses uji swab, sehingga membuat deteksi dini dan antisipasi penyebaran COVID-19 di Cianjur, terutama dari pasien 02 tersebut, menjadi terlambat.
"Sedang kami telusuri, siapa saja yang berinteraksi atau melakukan kontak fisik dengan pasien positif 02 ini. Diharapkan uji swab bisa lebih cepat, agar pencegahan penularan di daerah bisa optimal," ujar Yusman.