Kisah Perantau di Bandung Batal Mudik: Tak Ada Uang-Ditolak Keluarga

Kisah Perantau di Bandung Batal Mudik: Tak Ada Uang-Ditolak Keluarga

Yudha Maulana - detikNews
Sabtu, 25 Apr 2020 19:54 WIB
Poster
Ilustrasi pemudik di tengah pandemi Corona. (Ilustrasi: Edi Wahyono)
Bandung -

Sejumlah perantau yang berada di Kota Bandung memutuskan untuk tak pulang kampung atau mudik Lebaran Idul Fitri 1441 H. Alasannya beragam, karena tak ada uang lebih untuk membawa buah tangan hingga ditolak oleh keluarga di kampung halaman.

Seperti yang dialami oleh Ave (29), perantau asal Brebes, Jawa Tengah. Biasanya jelang Ramadhan, ia pulang ke kampung halamannya bersama ibu, adik dan kakaknya. Pasalnya, usaha ayam goreng yang dijajakan setiap malam di Jalan Sukajadi, agak sepi pembeli.

Kondisi ini, ujarnya, bukan karena larangan mudik dari pemerintah semata. Namun, sejak virus Corona mewabah, mulai jarang pembeli mampir ke warungnya yang berdekatan dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang enggak ada rencana untuk pulang ke Brebes. Jadi ya mending jualan saja di sini, walau enggak seramai biasanya juga. Lagi pula mau pulang enggak ada uang lebih buat (keluarga) di sana," ujar Ave saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (25/4/2020).

Sementara itu, keluarga perantau asal Subang, Jawa Barat juga terpaksa menahan melepas rindu dengan keluarga di kampung halaman. Alasannya bukan karena ekonomi, tapi keluarga besarnya di Subang menolak untuk dikunjungi anggota keluarga di perantauan.

ADVERTISEMENT

Dian (28), salah seorang anggota keluarga tersebut mengatakan, keluarga besarnya di Subang khawatir paparan COVID-19, terlebih di kampung halamannya banyak sepuh atau orang yang berusia lanjut.

"Biasanya mudik ke Subang, tapi sekarang keluarga besar belum menerima, memang enggak enak, tapi kalau di masa pandemi begini takut kena (tertular)," ujarnya.

Selain itu, ujar Dian, sebagian keluarga atau tetangga yang di sana lebih mengharapkan bantuan dari perantau. "Karena kami di kota dianggap lebih mampu. Padahal di kota sama di desa juga sama saja repot, karena kondisi ini," katanya.

"Untung saja ada PSBB oleh pemerintah, jadi ada alasan enggak pulang. Bukannya enggak rindu, tapi ada larangan pemerintah yang harus kita ikuti," ucap Dian menambahkan.

Sekadar diketahui, Kota Bandung merupakan salah satu zona merah yang masuk dalam penerapan wilayah PSBB Bandung Raya. Saat ini di Kota Bandung tercatat ada 168 warga yang positif COVID-19, tercatat 3.210 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 527 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Halaman 2 dari 2
(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads