.webp)
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi menyulap drum bekas minyak menjadi wastafel yang unik. Tidak hanya itu, meski berbahan sederhana dan dibuat sedemikian rupa, wastafel itu juga terbilang canggih karena menggunakan sensor tangan yang berfungsi untuk mengalirkan air dan sabun secara otomatis.
Wastafel kreatif itu dibuat oleh pengurus PMI Kecamatan Cikole, Sukabumi. Melalui riset sederhana, wastafel buatan mereka itu rencananya ditempatkan di titik keramaian dan kantor pemerintahan.
"Ini sesuai arahan dari Ketua PMI Kota Sukabumi, bagaimana setiap PMI di masing-masing kecamatan didorong untuk berpartisipasi aktif mengembangkan ide kreatif," ujar Ketua PMI Kecamatan Cikole Sukabumi Feri Pebriana, Jumat (24/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide awal membuat wastafel dari bahan drum bekas ini, menurut Feri, berawal dari tumpukan barang bekas ramah lingkungan yang berada di sekitar mereka. Usai berdiskusi dengan jajaran pengurus PMI kecamatan lainnya, mereka bersepakat memanfaatkan drum itu menjadi wastafel.
Ide itu kemudian berkembang. Meski awalnya hanya berupa wastafel sederhana, semangat untuk melawan penyebaran virus Corona atau COVID-19 juga harus terselip dalam wastafel itu. Hingga akhirnya wastafel dan sabun dibuat otomatis dengan mempergunakan sensor.
"Kita pasang sensor yang nantinya akan mendeteksi gerakan warga yang menyodorkan tangan di bawah tempat air. Jadi aktivitas sentuhan keran bisa dikurangi. Selain itu, tong sengaja kita kemas menarik dengan cat warna putih dengan logo PMI serta disisipkan ajakan untuk mencuci tangan pakai sabun, serta tata cara cuci tangan yang benar," tutur Feri.
Pesan ajakan mencuci tangan diletakkan di posisi paling atas, kemudian di bawahnya dipasangi kaca sehingga sambil mencuci tangan pengguna wastafel juga bisa bercermin merapikan diri. "Adanya tempat cuci tangan ini, harapannya dapat mendorong budaya perilaku hidup bersih dan sehat untuk selalu rajin cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas," ujar Feri.
Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo menyambut baik berbagai ide kreatif yang sudah dikembangkan oleh jajaran pengurus PMI di berbagai kecamatan. Dia meminta peran aktif seluruh pengurus PMI di kecamatan dan kelurahan melalui peran para relawan siaga bencana berbasis masyarakat.
Hal tersebut, Suranto menjelaskan, sebagai perpanjangan tangan pelayanan kepalang merahan di wilayah. Terutama dalam menjalankan kegiatan kemanusiaan sebagai upaya pencegahan dan percepatan penanganan wabah COVID-19.
"Apresiasi kepada seluruh jajaran PMI yang sudah aktif dalam menjalankan aksi kemanusiaan di berbagai wilayah saat ini," ucap Suranto.
 Warga mencoba wastafel otomatis karya PMI Kota Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
