Apalagi selama PSBB di hari pertama kondisi arus lalu lintas masih terlihat padat. Kendaraan roda dua dan empat yang melintas di wilayah Cimahi menuju Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat masih terpantau ramai.
Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna mengatakan banyak kekurangan dalam pelaksanaan PSBB parsial pada hari pertama sehingga langsung harus diperbaiki pada pelaksanaan di hari berikutnya.
"Hari pertama evaluasi masih sangat banyak dan harus diperbaiki lagi. Salah satunya akan menambah check point untuk mengurangi mobilitas warga karena faktanya di jalanan masih ramai oleh kendaraan dari Cimahi maupun luar Cimahi," kata Ajay saat ditemui, Rabu (22/4/2020).
Menurut Ajay, pihaknya mempertimbangkan opsi menutup akses jalan di perbatasan dan pusat kota, seperti Jalan Kebon Kopi yang berbatasan dengan Kota Bandung, Jalan Gandawijaya di pusat Kota Cimahi, serta Jalan Pesantren yang berbatasan dengan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
"Tadi dibahas Pak Gubernur Jabar dan Kapolda Jabar agar akses di Kebon Kopi ditutup karena masih banyak warga melintas. Sekarang baru ada 13 titik check point, nanti akan ditambah," ucapnya.
Pada hari pertama pelaksanaan PSBB parsial, pihaknya sebatas memberikan teguran pada masyarakat yang melakukan pelanggaran. Bahkan ditemukan juga adanya pemudik dari Surabaya di tengah PSBB.
"Saat ini baru sebatas teguran saja, baru di hari ke empat akan diterapkan sanksi. Tadi memang ada laporan pemudik masuk, langsung berstatus ODP. Hari berikutnya pengawasan akan diperketat," tegasnya.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, yang turut memantau pelaksanaan PSBB di Kota Cimahi dan wilayah lainnya, meminta bagi warga yang akan bepergian harus mengantongi surat keterangan dari ketua RT/RW setempat.
"Itu yang belum kita terapkan, nanti akan dibahas saat rapat evaluasi. Intinya evaluasi di Cimahi masih terlalu ramai di jalannya," ujarnya.
(mso/mso)