Pemda Garut meminta Pemprov Jabar untuk mempercepat pemeriksaan tes swab Corona. Lambatnya pemeriksaan hasil tes swab berdampak kepada penanganan di daerah.
"Saya meminta Pak Gubernur juga memperhatikan agar proses swab test ini. Bisa tiga atau empat hari lah (hasilnya keluar)," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Kecamatan Cigedug, Rabu (22/4/2020).
Helmi mengatakan, pihaknya sangat memahami situasi saat ini. Labkesda Jabar sangat kewalahan dalam memeriksa hasil swab test.
"Kami sudah mendapat penjelasan karena memang yang minta diperiksa swab test itu dari Jawa Barat ya, itu numpuk. Banyak sekali. Antrean ini lah yang menyebabkan keterlambatan," kata Helmi.
Namun, kata Helmi, akibat keterlambatan tersebut pemerintah di daerah kesulitan dalam menentukan langkah-langkah pencegahan.
Helmi mencontohkan seperti PDP asal Kecamatan Cigedug yang sempat kabur, kemudian meninggal dan dinyatakan positif Corona.
Pasien tersebut kabur saat hendak diisolasi akhir Maret 2020 dan meninggal 1 April 2020. Pemkab mengambil sampel PDP tersebut pada 1 April 2020 kemudian memberikannya ke Labkesda Provinsi sehari berselang. Hasilnya baru diterima Pemkab 19 hari kemudian.
"Kami inginnya secepatnya. Tiga atau empat hari, sehingga kami bisa cepat melakukan antisipasi," ucap Helmi.
Akibat kasus tersebut, kini warga satu kampung di Kecamatan Ciedug harus menjalani isolasi mandiri. Berdasarkan hasil tracing, mereka diduga kuat menjalin kontak dengan pasien.
Ada ratusan orang yang sudah menjalani rapid test. Dari hasil rapid test, tidak ada yang reaktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Rapid Test dan Swab Test Virus Corona COVID-19:
(mso/mso)