Pemudik dini di Kabupaten Cianjur sudah mencapai 28 ribu orang. DPRD Cianjur pun mendesak agar ada antisipasi menjelang larangan mudik, agar jumlahnya tidak terus melonjak.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan larangan mudik. Namun larangan tersebut baru berjalan efektif mulai 24 April 2020.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, jumlah pemudik di Cianjur terus meningkat setiap harinya. Bahkan beberapa hari lalu jumlah pemudik baru 24 ribu orang, dan hari ini tercatat sudah 28 ribu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angkanya terus meningkat, dan kebanyakan berasal dari Jakarta, Bandung, dan kota yang berstatus zona merah lainnya," ujar Herman saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya, penjagaan perbatasan akan lebih ditingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik menjelang penerapan larangan mudik tersebut. Tapi Herman juga berharap calon pemudik mengurungkan niatnya ke Cianjur dan tetap berada di daerahnya.
"Kami harap calon pemudik mengikuti larangan pemerintah untuk tidak mudik, supaya penyebaran COVID-19 bisa diminimalisir. Sehingga wabah ini segera selesai," tuturnya.
Dia juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah lainnya terkait nasib dari warga Cianjur di perantauan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Deden Nasihin, mengatakan, dengan keluarnya larangan tersebut, diharapkan pemerintah ataupun intansi terkait melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap pemudik sebelum tanggal 24 April.
Dikhawatirkan, mereka akan mencari celah untuk bisa mudik sebelum larangan itu berlaku efektif.
"Sejak ditetapkan kemarin, harusnya segera lakukan upaya pencegahan. Jika tidak angka pemudik akan terus bertambah. Risiko penyebaran virus Corona di Cianjur akan tinggi," tuturnya.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dan SOP terkait larangan mudik tersebut. "Segera akan dilaksanakan, tapi masih menunggu arahan teknisnya," tuturnya.
Di sisi lain, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Cianjur mencapai 610 orang.
Mayoritas ODP itu merupakan warga yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota dan pemudik.
"Penyumbang ODP sebagian besar pemudik dan beriwayat perjalanan dari luar kota," tuturnya.
(mud/mud)