.webp)
Langkah Pemkab Pangandaran memberikan bantuan untuk mendongkrak kembali peternakan ayam, mendapat respon positif dari peternak ayam.
"Ya tentu kami menyambut baik, kandang saya sudah berminggu-minggu kosong. Tak ada modal, kemarin kan kami jual murah, bahkan sebagian saya bagikan," kata Yusep Rahmanuddin, peternak ayam di Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, Senin (20/4).
Namun Yusep berharap agar program bantuan itu segera direalisasikan. Karena peluang penjualan yang menjanjikan yakni Lebaran, sudah dekat. "Harus segera. Kalau untuk ayam pedaging masih terkejarlah waktu satu bulan membesarkan DOC sampai layak jual," kata Yusep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusep mendukung langkah Pemkab Pangandaran yang mendorong peternak ayam Pangandaran menjadi peternak mandiri. "Ya inilah program yang kami nantikan. Peternak seperti mendapat suntikan semangat," kata Yusep.
Sebelumnya Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan hendak memfasilitasi pemberian modal usaha bagi peternak ayam. Pemkab akan menjadi penjamin pemberian modal dari perbankan untuk peternak ayam.
Pemkab akan membantu membayar bunga pinjaman. Bantuan tak hanya sampai di situ, jika masa panen tiba ternyata harga jual di bawah modal, maka Pemkab akan mengganti kerugiannya.
"Saya harap roda usaha peternakan ayam bisa berputar kembali. Sehingga ribuan orang yang bergantung pada aktivitas usaha itu, bisa berpenghasilan kembali," kata Jeje.
Jeje mengatakan langkah ini sebagai upaya Pemkab Pangandaran menjabarkan tiga sasaran penanganan COVID-19 yakni pencegahan penularan, pemberian jaring pengaman sosial atau pemberian sembako serta intervensi penanganan dampak ekonomi.
"Membantu peternak ayam ini sebagai langkah nyata menangani dampak ekonomi akibat pandemi Corona," kata Jeje.
Sebagaimana diketahui peternak ayam saat ini dalam kondisi terpuruk. Kandang banyak yang dibiarkan kosong. Setelah sebelumnya peternak melakukan panic selling untuk menghindari kerugian akibat harga ayam anjlok dan harga pakan mahal. Ayam yang belum waktunya panen sudah dijual murah, karena peternak tak mau menelan kerugian lebih besar.
(mud/mud)
