Interaksi dengan Pasien Positif 01 Cianjur, 22 Orang Akan Jalani Rapid Test

Round-Up

Interaksi dengan Pasien Positif 01 Cianjur, 22 Orang Akan Jalani Rapid Test

Ismet Selamet - detikNews
Minggu, 19 Apr 2020 10:19 WIB
Ilustrasi Corona
(Foto: Ilustrasi Corona)
Cianjur -

Sebanyak 22 orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 pertama di Cianjur bakal diperiksa dan di rapid test. Mereka ditetapkan sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal mengatakan 22 orang yang pernah berhubungan atau berinteraksi dengan pasien 01 Positif Corona di Cianjur, terdiri dari enam anggota keluarga, tetangga, dan tenaga medis di Puskesmas.

Menurutnya, sejak pasien perempuan asal Kecamatan Cijati meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 22 orang yang berhasil diidentifikasi berkontak dengan pasien langsung menjalani rapid test.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil rapid test awal sebenarnya mereka negatif. Tapi dengan munculnya hasil swab pasien yang menunjukkan positif Corona, mereka akan dites lagi," kata dia kepada detik.com, Minggu (19/4/2020).

Yusman mengatakan, rencananya pelaksanaan rapid test bagi mereka yang sempat berinteraksi dengan pasien positif Corona itu dilakukan hari ini.

ADVERTISEMENT

"Hari ini tim akan melakukan pengecekan kondisi mereka, sekaligus melaksanakan rapid test," tuturnya.

Menurut Yusman, saat ini mereka belum masuk dalam kategori ODP ataupun PDP, sebab tidak menunjukkan gejala penyakit. Tetapi 22 orang tersebut sudah diimbau untuk menjalani isolasi mandiri.

"Statusnya OTG, karena tidak bergejala. Tati tetap mereka mesti menjalani isolasi mandiri," tuturnya.

Yusman menambahkan, Satgas COVID-19 Cianjur masih melakukan penelusuran terkait kemungkinan dari mana pasien tersebut terpapar Corona. Mengingat pasien berada di wilayah selatan Cianjur yang minim interaksi dengan warga dari zona merah.

"Apakah pasien ada riwayat perjalanan luar kota, atau ada faktor penularan lainnya kami masih telusuri," tuturnya.

Untuk diketahui, Positif pertama kasus COVID-19 di Kabupaten Cianjur merupakan seorang ibu yang meninggal usai melahirkan bayi kembar.

Pasien positif COVID-19 berusia 26 tahun tersebut merupakan warga Kecamatan Cijati yang melahirkan pada 31 Maret 2020.

Menurut Yusman, setelah melahirkan pasien tersebut sempat dirawat di RSUD Sayang dan dinyatakan sembuh dari proses melahirkan serta tidak menunjukkan gejala sehingga diperbolehkan pulang ke rumahnya.

Pada 4 April, pasien tersebut sempat mengeluhkan sesak nafas. Namun tidak langsung berobat. Pasien baru berobat keesokan harinya, pada tanggal 5 April.

Dari hasil pemeriksaan dan rapid test di puskesmas di Kecamatan Cijati, didapati hasilnya positif berdasarkan rapid test, sehingga pada 6 April pasien langsung dirujuk ke RSUD Cimacan, sebab isolasi di RSUD Sayang Cianjur sudah penuh.

Pasien sudah menjalani penanganan medis, namun pada 7 April 2020 pasien meninggal dunia dan dimakamkan di lingkungan rumahnya di Kecamatan Cijati.

Menurut Yusman, salah seorang anak dari pasien Positif yang baru berusia belasan hari saat ini tengah menjalani perawatan di RSHS Bandung dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sebab tidak lama setelah ibunya meninggal bayi tersebut menunjukkan gejala yang mirip dengan COVID-19.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads