.webp)
Anggota DPRD Garut berinisial E dipolisikan atas dugaan ancaman pembunuhan terhadap seorang pria bernama Diki. Selain dipolisikan, E juga dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Garut.
Ketua BK DPRD Garut Dadang Sudrajat memebenarkan telah menerima aduan dari masyarakat terhadap E. BK akan menelusuri laporan tersebut.
Menurut Dadang, aduan tersebut diterima BK pada Senin (13/4) lalu. "BK akan meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan," kata Dadang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadang menjelaskan, pihaknya akan konsisten pada tugas dalam menindaklanjuti laporan itu. BK DPRD Garut akan memanggil E dalam waktu dekat untuk diklarifikasi.
Selain meminta keterangan E, BK juga akan memintai keterangan dari perempuan yang disebut-sebut dalam kasus tersebut. Dadang meminta kasus ini tidak dibesar-besarkan.
Bila terbukti melakukan pelanggaran etika sesuai aturan yang berlaku di DPRD, E terancam mendapatkan sanksi.
"Kami juga akan meminta keterangan ahli. Kita minta masyarakat dan pelapor tenang dan bersabar. Kami secara objektif akan menjalankan kewajiban," tutup Dadang.
Sementara itu, kuasa hukum Diki, Syam Yousef, mengatakan pihaknya melakukan dua pelaporan yang berbeda di Polda Jabar dan BK.
"Kami melaporkan dugaan pengancaman dengan kekerasan atau menakut-nakuti sebagaimana dimaksud Pasal 45B Undang-undang ITE," katanya.
Sementara kepada BK DPRD, kata Yousef, pihaknya melaporkan dugaan pelanggaran etika dan moral.
"Yang kami laporkan kepada BK DPRD Garut terkait dugaan pelanggaran etika dan moral yaitu perbuatan, perlakuan kasar dan kekerasan verbal kepada seorang perempuan dan mengajak untuk bersama-sama menggunakan Narkotika jenis sabu," ucap Yousef.
"Serta dugaan menyuruh melakukan atas upaya aborsi yang dilakukan oleh DT," tutup Yousef.
(mud/mud)
