Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan mengatakan, bencana paling banyak terjadi pada Maret dengan 31 kejadian bencana. Sedangkan untuk Januari ada 19 bencana dan Februari sebanyak 13 bencana.
"Untuk bulan ini tercatat sudah 5 bencana longsor dan ada beberapa bencana banjir," kata Irfan kepada detikcom saat ditemui di Pendopo Cianjur, Senin (13/4/2020).
Menurutnya, dari 68 bencana, 46 bencana di antaranya merupakan tanah longsor. Mayoritas menutup akses jalan dan beberapa di antaranya menimpa pemukiman penduduk.
Irfan menuturkan, bencana longsor terjadi di lokasi yang memang rawan. Sehingga hujan deras beberapa jam membuat tanah yang labil longsor.
"Peristiwa yang paling besar terjadi di Kecamatan Cibeber dengan sejumlah desa yang terdampak. Saat ini ada seribuan warga yang mengungsi," kata dia.
Menurut Irfan, pihaknya menyiagakan relawan tanggap bencana (Retana) di tingkat desa untuk melakukan pemantauan di titik rawan longsor. Keberadaan mereka juga dioptimalkan untuk meminimalisir dampak dari bencana.
"Jadi mereka mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Ketika terjadi pun langsung melakukan upaya penanganan dan evakuasi masyarakat. Kami harap bencana tidak banyak terjadi di tengah wabah COVID-19 ini," ujarnya.
(mso/mso)