Debit air di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, mendekati batas tertinggi muka air lantaran diguyur hujan deras selama beberapa hari ke belakang.
Jika debit air menyentuh batas tertinggi yakni 643,80 mdpl, sesuai standar operasional PLTA, pintu spillway nomer III waduk Saguling akan dibuka setinggi 1 meter.
Humas PT. Indonesia Power Saguling, Agus Suryana mengatakan, hingga Kamis (9/4) siang, tinggi muka air sudah mencapai 642,53 mdpl. Melalui surat edaran, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang berada di bantaran sungai agar waspada jika debit air menyentuh batas tertinggi.
"Sementara ini masih aman. Imbauan ini agar masyarakat yang beraktivitas sekitar DAM Saguling hingga waduk Cirata agar meningkatkan kewaspadaannya," ungkap Agus saat dihubungi, Jumat (10/4/2020).
Pintu limpasan Waduk Saguling akan dibuka jika muka air mencapai titik tertinggi. Pada saat pembukaan pintu limpasan, air akan mengalir ke sungai Citarum lama yang selama ini kondisinya kering.
"Jadi nanti kondisi air di Citarum lama akan meningkat dan membuat masyarakat sekitar jadi kaget karena biasanya kering. Dengan adanya imbauan ini, harapannya masyarakat tidak panik. Secara prinsip ini tidak membahayakan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak juga video 4 Kecamatan di Jambi Terendam Banjir:
Agus memastikan, PT. Indonesia Power telah menyiapkan sistem peringatan dini untuk mengatasi kondisi-kondisi darurat. Sebelum membuka pintu spillway, akan ada peringatan berupa bunyi sirene.
"Di lapangan kita juga menerapkan sistem peringatan dini. Seperti sirene dan imbauan menggunakan pengeras suara. Sekarang masih aman karena ada jarak sekitar 50 cm lagi ke titik puncak tertinggi muka air," ujarnya.
Agus menegaskan, imbauan itu merupakan langkah preventif yang dilakukan. Seiring dengan intensitas hujan Bandung Raya masih tinggi, PT Indonesia Power bakal meningkatkan pengawasan meningkatnya debit air.
"Kami selalu berkoordinasi dengan BBWS Citarum untuk memantau kondisi aliran sungai Citarum demi keamanan dan kewaspadaan masyarakat yang ada di daerah aliran sungai Citarum," tandasnya.
Sementara menurut Kepala BMKG Klas I Bandung, Tony Agus Wijaya, saat ini Bandung Raya masih dalam musim hujan dengan potensi hujan ringan hingga deras terjadi setiap waktu.
"Saat ini tetap berpotensi hujan karena masih di musim hujan. Masyarakat agar tetap waspada potensi hujan deras dan angin kencang," katanya.