Ian Gunawan (32), salah seorang pedagang Pasar Induk Pasirhayam mengatakan, harga daging ayam potong mengalami kenaikan sejak beberapa hari lalu. Normalnya harga daging ayam sebesar Rp 30 ribu per kilogram, tetapi kini sudah Rp 34 ribu per kilogram.
"Ada kenaikan sebesar Rp 4 ribu. Karena dari tempat pemotongannya juga naik," kata Ian kepada detikcom, Jumat (10/4/2020).
Menurut Ian, kenaikan harga daging ayam memang rutin terjadi menjelang Ramadhan. Dia juga menyebutkan jika harga akan terus naik hingga menyentuh harga Rp 40 ribu per kilogram.
"Biasanya dia hari atau sehari sebelum Ramadhan kenaikan signifikannya. Bisa lebih dari Rp 40 ribu per kilogram," kata dia.
Senada, Koko (45), pedagang ayam potong di Pasar Cipanas mengatakan harga daging ayam potong juga mengalami kenaikan. Namun dia menyebutkan jika kenaikan bukan diakibatkan minimnya stok, melainkan karena memang di momen menjelang Ramadhan selalu terjadi kenaikan.
"Kalau di sini, sekarang ada yang jual Rp 32 ribu, ada juga yang Rp 34 ribu per kilogram," kata dia.
Dia mengungkapkan, meski harga naik tingkat pembelian biasanya tetap tinggi. Tetapi dia mengaku khawatir di tahun ini akan terjadi penurunan daya beli, mengingat wabah Corona masih terus merebak.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya masih tetap ramai dan banyak pembeli meski harga naik. Tapi tidak tahu kalau Ramadhan tahun ini. Sekarang saja pembeli kurang, karena wabah Corona. Turunnya bisa lebih dari 40 persen. Kami harap wabah segera selesai, sehingga daya beli naik lagi," ungkapnya.
Kepala Pasar Cipanas, Heru Haerul Hakim menuturkan, untuk daging ayam memang mulai merangkak naik. Tetapi untuk kebutuhan pokok lainnya masih normal. Pihaknya akan berusaha berkoordinasi dengan pihak terkait agar lonjakan harga tidak signifikan dan stok tetap aman.
"Untuk sembako dan komoditas lainnya masih normal. Hanya daging ayam yang naik, itu pun sebatas Rp 4 ribu per kilogram kenaikannya," tuturnya.
"Di luar upaya stabilitas harga, kami juga terus menggugah daya beli. Karena memang di tengah Corona ini daya beli berkurang. Kami siapkan segala upaya pencegahan, mulai dari hand sanitizer dan tempat cuci tangan supaya masyarakat mau belanja ke pasar dan tak khawatir ada penyebaran virus Corona di pasar," pungkasnya.
(mso/mso)