Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sukabumi mengklarifikasi pernyataan yang diberikan Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal. Apindo sudah meminta keterangan dari sumber yang sama namun keterangan yang diberikan berbeda.
Ketua Apindo Kabupaten Sukabumi, Ning Wahyu mengaku telah melakukan komunikasi dengan manajemen perusahaan yang memproduksi sepatu dan mendapat informasi tidak ada satupun karyawan mereka yang berstatus PDP seperti yang diungkap Jubir Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur.
"Informasi yang saya peroleh tidak ada karyawan mereka yang berstatus PDP, saya juga sudah meminta klarifikasi secara langsung kepada Jubir Satgas COVID-19 Cianjur bapak Yusman, dan mendapatkan informasi bahwa, beliau tidak menyebutkan bahwa ada PDP dari perusahaan di Sukabumi," kata Ning melalui sambungan telepon dengan detikcom, Kamis (9/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ning menyebut saat ini banyak informasi beredar di media sosial yang berpotensi mengganggu dunia usaha. Menurutnya pandemi COVID-19 adalah hal yang sensitif dapat menyebarkan kekhawatiran.
"Kami berharap semua pihak untuk mengecek informasi sebelum menyebarkannya ke orang lain. sekiranya belum bisa mengetahui kebenarannya lebih baik tidak menyebarkannya," ujar Ning.
Ning memastikan perusahaan saat ini sudah melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona sesuai himbauan dan SOP yang diberikan oleh pemerintah, maupun oleh buyer masing-masing.
"Meliburkan perusahaan, itu ada SOPnya, salah satunya harus dikomunikasikan dengan buyer dan itu butuh beberapa hal untuk diselesaikan. Kita peduli sekali dengan kesehatan karyawan, karenanya kami melakukan langkah yang diperlukan. Namun kami juga ada aturan kalau kami akan meliburkan karyawan. Apabila kami melakukannya sepihak, kami juga akan beresiko untuk jangka panjang yang ujung-ujungnya malah akan merugikan karyawan," beber Ning.
Bahkan tanpa diminta masih menurut Ning, perusahaan pasti akan melakukan peliburan karyawan. "Entah semua atau sebagian, dikarenakan begitu banyaknya pesanan yang dibatalkan oleh buyer. Ajakan saya mari bersama mencari solusi, bukan saatnya menjudge atau saling menyalahkan. Karena sama-sama, kita semua melakukan yang terbaik untuk Sukabumi tercinta," pungkas Ning.
(sya/mud)