Tampung Donasi, SMK di Palabuhanratu Kompak Bikin Masker

Tampung Donasi, SMK di Palabuhanratu Kompak Bikin Masker

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 08 Apr 2020 19:44 WIB
SMK di Palabuhanratu Bikin Masker
Pembutan masker. (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Instruksi badan kesehatan dunia (WHO) dan pemerintah terkait kewajiban menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah membuat beberapa SMK khususnya yang memiliki jurusan tata busana di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, tergerak untuk membuat masker.

Ribuan masker dikerjakan serempak oleh Komisariat SMK Wilayah Palabuhanratu. Masker itu akan disalurkan kepada yang seluruh warga yang memang memerlukan.

"Kegiatan membuat masker yang dilaksanakan saat ini sesuai instruksi dari Kadis Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui cabang Dinas Wilayah V yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi. Berupa imbauan untuk SMK yang di dalamnya memiliki jurusan tata busana untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan dan pencegahan COVID-19. Salah satunya untuk penyediaan APD berupa masker," tutur Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) wilayah 1 Palabuhanratu Andriyana, Rabu (8/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anriyana mengatakan, khusus untuk wilayah Palabuhanratu, disepakati untuk menghimpun donasi kemudian digunakan untuk alat dan bahan membuat masker di dua sekolah.

"Dengan rekan rekan kepala sekolah untuk mengumpulkan donasi dan di kita ada dua sekolah yang memiliki jurusan tata busana yakni SMK Yasifa dan SMK Gentra Pasundan," ucap Andriyana.

ADVERTISEMENT

Saat ini donasi yang terkumpul rencananya dibelanjakan untuk membeli bahan baku pembuatan 3.000 masker yang akan didistribusikan ke instansi dan lembaga, khususnya pusat pelayanan seperti puskesmas serta masyarakat yang membutuhkan.

"Proses produksi baru mulai hari Senin kemarin, insyaallah hari Jumat atau Sabtu ini sudah bisa didistribusikan," kata Andriyana.

Gerakan membuat masker ini, menurut Andriyana, berawal dari keprihatinan pihaknya soal banyaknya warga yang tidak patuh soal kewajiban bermasker saat beraktivitas di luar rumah.

"Saya melihat saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan dari pemerintah soal kewajiban bermasker. Adapun kami setiap sekolah, sejak di keluarkannya imbauan, para siswa sudah belajar di rumah dengan sistem daring. Hal itu dilakukan guna mengurangi penyebaran virus tersebut," tutur Andriyana.

Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads