Jabar Hari Ini: Bodebek Resmi Ajukan PSBB-Pria Karawang Ngaku Corona Hindari Utang

Jabar Hari Ini: Bodebek Resmi Ajukan PSBB-Pria Karawang Ngaku Corona Hindari Utang

TIm detikcom - detikNews
Rabu, 08 Apr 2020 19:34 WIB
Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Danu Damarjati/detikcom)
Foto: Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona (Danu Damarjati/detikcom)
Bandung -

5 daerah di Jawa Barat resmi mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Selain itu ada juga pria di Karawang ngaku positif Corona guna hindari utang.

Dua petikan kabar tersebut menarik perhatian. Berikut rangkuman berita dalam Jabar Hari Ini:

5 Daerah di Jabar Ajukan PSBB

Lima wilayah di Jawa Barat yakni Kota Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Bogor sepakat mengajukan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bersamaan kepada pemerintah pusat hari ini, Rabu (8/4/2020).

Kesepakatan itu muncul setelah Gubernur Jabar Ridwan Kamil menggelar rapat koordinasi bersama lima kepala daerah tersebut melalui video conference di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (7/4/2020) malam.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah menyetujui pengajuan PSBB DKI Jakarta. Pasalnya, Jakarta menjadi wilayah episentrum penyebaran COVID-19, sehingga daerah di Jabar yang menempel langsung dengan Jakarta harus melakukan hal serupa untuk memutus rantai penyebaran virus.

"Karena itu tadi siang (saat Rapat Terbatas dengan Wakil Presiden RI) disepakati bahwa Jabodetabek itu akan dihitung sebagai satu unit kesatuan zona, maka apapun yang dilakukan DKI Jakarta, Bodebek harus melakukan hal yang sama," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Kang Emil mengatakan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyetujui jika kota-kota di Jabar dan Banten, termasuk Jabodetabek untuk mengajukan PSBB bersamaan.

"PSBB seperti lockdown tapi banyak pengecualian misalnya semua urusan logistik tidak boleh berhenti jadi pasar masih buka, transportasi logistik masih jalan, jadi fleksibilitasnya masih tinggi," imbuhnya.

Selain itu, Pemprov Jabar akan mengintensifkan rapid diagnostic test atau RDT untuk mengetahui peta persebaran COVID-19.

Hingga kini, Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan Jabar sendiri telah mengirimkan 63 ribu alat Rapid Diagnostic Test (RDT) ke pemda 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, rumah sakit, hingga institusi pendidikan.

"Kota Depok di tahap satu ini harus bisa mengetes 10.200 warga, Kabupaten Bogor 7.980, Kota Bekasi sekitar 7.200 dan Kota Bogor 4.400," kata Kang Emil.

Adapun untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 secara optimal, Jabar merujuk pola yang dilakukan oleh Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya.

"Jika kita punya alat rapid test hingga 300 ribu itu bisa dikali tiga, jadi mari kita bersemangat untuk melakukan pengetesan karena semakin banyak dites kita makin tahu peta dan pola baru persebaran," ucapnya.


Hindari Ditagih Utang, Pria Karawang Berpura-pura Positif Corona

Situasi pandemi Corona saat ini dimanfaatkan segelintir orang untuk menghindari tagihan utang. Di Karawang, seorang pria dikabarkan berpura-pura positif Corona saat ditagih utang oleh bank. Padahal pria tersebut tak terdata positif COVID-19.

Hal itu terungkap saat pihak bank mengkonfirmasi status kesehatan warga Karawang tersebut ke call center Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Karawang

"Kita menerima telepon dari pihak bank yang menanyakan status orang bersangkutan. Positif Corona atau tidak," kata Azila Amas (26), seorang petugas call center Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Karawang saat ditemui detikcom di Makodim 0604 Karawang, Rabu (8/4/2020).

Saat itu, Azila langsung membongkar data daftar warga Karawang yang dinyatakan positif Corona. Tapi setelah berulangkali mengecek, nama pria yang ditanyakan pihak bank itu tak ada dalam daftar.

"Setelah beberapa kali dicek yang bersangkutan tak terdaftar," kata Azila.

Azila lantas menunjukkan tangkapan layar percakapan singkat antara pihak bank dengan istri pria tersebut. Isinya begini:

"Saya ke rumah ya bu?" kata pegawai bank menagih utang.

"Iya silahkan tapi bapak di luar aja, saya di dalam, soalnya suami saya positif Corona gak boleh ada orang masuk," kata istri nasabah pria membalas.

Tak kehilangan akal, penagih meminta pembayaran dilakukan via transfer. "Ditransfer aja bu gak apa," kata pegawai bank.

"Kan saya nggak boleh keluar. Posisinya positif Corona," balas si debitur tersebut.

Membaca jawaban seperti itu, pihak bank berhenti sejenak menagih utang. Pihak bank lalu segera konfirmasi ke call center Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Karawang. Petugas Gugus Tugas memastikan tidak ada nama pria yang ditanyakan pihak bank. Hingga saat ini, belum diketahui apakah pria tersebut telah membayar utangnya atau belum.


Ratusan Rumah Di Garut Terendam Banjir

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Selasa (7/4/2020) sore, membuat air sungai meluap sehingga mengakibatkan banjir di sejumlah kecamatan. Permukiman warga terendam banjir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, banjir terjadi di Kecamatan Banjarwangi, Cikajang, Cisurupan hingga Kecamatan Tarogong Kidul.

Di Kecamatan Cikajang, banjir dari luapan Sungai Cimanuk merendam sejumlah rumah penduduk. Informasi yang dihimpun, sebuah Pesantren juga ikut terendam. Ketinggian air di sana kabarnya sempat mencapai lebih dari satu meter.

"Banjir hingga saat ini masih terjadi. Beberapa jam lalu, air sempat mencapai ketinggian 170 sentimeter. Sekarang sudah mulai surut dan ketinggiannya sekitar 20 sentimeter. Ada rumah warga serta Pesantren Persis yang terendam," ucap Kapolsek Cikajang AKP Amat Rahmat saat dikonfirmasi.

Selain di Cikajang, banjir juga dikabarkan terjadi di Kecamatan Banjarwangi, Cisurupan dan Tarogong Kidul. Di Tarogong Kidul, luapan Sungai Cimanuk merendam puluhan rumah warga yang terletak di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung.

Ketinggian air dikabarkan sempat mencapai satu meter dan masuk ke rumah-rumah penduduk. Padahal, lokasi rumah warga saat ini berada cukup jauh dari bibir sungai setelah direlokasi pasca banjir bandang 2016.

Hingga saat ini, petugas gabungan Pemda dibantu TNI-Polri sedang berada di lokasi dan melakukan pengamanan. "Kami masih melakukan evaluasi. Sementara untuk jumlah rumah yang terendam dan laporan korban belum dilakukan pendataan," ucap Kabid Darlog BPBD Garut Iman Rido.


Lab IPB Segera Beroperasi

Laboratorium milik Institut Pertanian Bogor (IPB) University mendapat izin dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk dijadikan tempat uji sampel swab dari orang yang diindikasikan terjangkit virus Corona atau COVID-19.

"Alhamdulillah, sudah ada rekomendasi dari Kemenkes dan siap dioperasikan," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachiem kepada detikcom, Rabu (8/4/2020).

Ia menyebut laboratorium milik IPB University nantinya digunakan pengujian sampel swab untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. "Khusus Kota dan Kabupaten Bogor," ucap Dedie.

Ia menyambut baik izin penggunaan laboratorium milk IPB University sebagai tempat uji swab. Penggunaan laboratorium IPB juga dinilai akan mengurangi beban laboratorium kesehatan milik Kemenkes di Jakarta dan milik Pemprov Jawa Barat di Bandung.

Dedie berharap penanganan virus di Kota Bogor dapat lebih maksimal, karena uji swab bisa diketahui lebih cepat dan tidak harus menunggu antrean lebih lama.

Laboratorium milik IPB disebut mampu melakukan uji terhadap 120-180 sampel dalam seminggu sehingga dapat mengurangi beban laboratorium kesehatan milik Kemenkes RI dan Pemprov Jabar. "IPB secara teknis sudah siap," kata Rektor IPB University Arif Satria.

Halaman 2 dari 4
(dir/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads