Selain di Jatinangor, posko juga didirikan di setiap perbatasan Sumedang tepatnya perbatasan pintu masuk antara lain di Cikaramas, Tanjungmedar, Cikamurang Ujung Jaya, dan Tomo.
Di tiap posko diberlakukan protokol kesehatan Covid-19, mulai pemeriksaan suhu adan dengan cara Skrining hingga permintaan karantina mandiri di rumah masing masing selama 14 hari dan mewajibkan untuk melapor RT dan RW bahwa baru saja tiba dari luar Sumedang.
Petugas medis dari Dinas Kesehatan Sumedang Yanti Susan menuturkan pemeriksaan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB pagi (4/4/2020). Pihaknya dibantu unsur Polri, TNI, Dishub Sumedang dan Satpol PP dalam menghentikan seluruh kendaraan angkutan umum yang melintas.
"Kita melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan-kendaraan umum yang datang dari luar yang mau masuk ke Sumedang, kemudian kita periksa penumpangnya dengan tujuan Sumedang," katanya.
Pada saat pemeriksaan, Yanti mencatat jumlah pemudik dari luar kota yang menuju Sumedang lumayan banyak, sehingga mereka diimbau untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari khususnya pemudik yang berasal dari zona merah.
"Pada saat ini (pukul 16.23 WIB) Jumlah penumpang yang kita periksa semuanya total seratus orang. Mereka warga sumedang yang memang akan pulang kampung, mereka kebanyakan dari Bandung dan sisanya dari Jakarta, Cikarang, Bekasi dan Banten," terang Yanti.
Dari hasil pemeriksaan skrining, Yanti menyebutkan bahwa warga yang diperiksa tidak terlihat gejala-gejala yang menuju Covid-19, namun hal itu juga tidak telepas dari himbauan protokol kesehatan dan apabila ada gejala seperti batuk, flu dan nyeri tenggorokan di sertai sesak nafas untuk segera menghubungi 911.
"Hasil pemeriksaan sementara, alhamdulillah semuanya baik dan tidak ada gejala-gejala yang menuju pada virus tersebut. Tapi kita juga tetap mengimbau warga bila ada gejala yang dimaksud segera hubungi call centre atau langsung ke rumah sakit," jelas Yanti.
Sementara itu warga asal Tanjungkerta Wiryadinta (32) mengaku bekerja di Pandeglang, Banten. "Saya bekerja di Pandeglang, Banten. Memang mau pulang ke Tanjungkerta, karena pekerjaan saya disana sudah beres, jadi saya pulang," katanya.
Ia mengaku tak keberatan dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini. "Alhamdulillah untuk saya sendiri sangat mendukung karena apalagi di tempat saya tinggal memang banyak yang berdomisili dan merantau dari luar kota," kata Wirya.
(ern/ern)