Sebanyak 138 santri asal Kabupaten Cianjur di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, dipulangkan, Rabu (1/4/2020). Rencananya mereka menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan berkala petugas kesehatan di puskesmas.
Para santri yang dibawa menggunakan bus itu tiba di Cianjur sekitar pukul 11.30 WIB. Namun, sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan di restoran area Haurwangi di perbatasan Cianjur-Kabupaten Bandung Barat.
Begitu tiba di rest area, santri Cianjur langsung diarahkan ke petugas khusus dari Dinas Kesehatan untuk menjalani pemeriksaan, mulai suhu tubuh, pengisian form riwayat kegiatan dan gejala penyakit, hingga pemeriksaan kesehatan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, barang bawaan santri yang diturunkan dari bus langsung disemprot cairan disinfektan.
Kabid Pelayanan Kesehatan Frida Laila Yahya mengatakan total santri yang diperiksa 150 orang, 139 santri merupakan asal Cianjur, sedangkan sisanya berasal dari Sukabumi dan Bogor.
"Semuanya sudah diperiksa, dan alhamdulillah tidak ada yang menunjukkan gejala penyakit. Semuanya dalam keadaan sehat," ujar dia kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).
Meski dalam keadaan sehat, 138 santri dari 24 kecamatan di Kabupaten Cianjur akan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Nantinya petugas dari puskesmas akan rutin melakukan pemeriksaan dan dibantu petugas dari desa hingga tingkat RT dan RW untuk pemantauan.
KSP: PSBB Pilihan Paling Rasional Untuk Penanganan Covid-19:
Namun Frida menjelaskan mereka belum masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP), melainkan sebagai orang tanpa gejala (OTG).
"Karena tidak ada gejala dan hanya ada riwayat perjalanan, maka statusnya OTG. Kalau ada flu atau batuk, baru masuk ODP. Istilah yang diterapkan sekarang begitu. Tidak langsung ODP. Tapi tetap akan menjalani isolasi mandiri," tuturnya.
Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Cianjur Deden Isman Ridwan mengatakan pemulangan para santri dipercepat dari jadwal libur lantaran adanya wabah COVID-19.
Pada santri memang dijadwalkan pulang dalam dua pekan ke depan, tepatnya menjelang bulan Ramadhan.
"Karena di sana dipercepat, makanya kami langsung koordinasi dengan dinkes, polisi, dan pihak lainnya. Agar mereka bisa pulang dan dipastikan kesehatannya. Alhamdulillah hari ini lancar dan semuanya sehat," tuturnya.
Di sisi lain, salah seorang santri mengaku kaget dengan adanya pemeriksaan kesehatan secara ketat. Namun dia memaklumi lantaran kondisi saat ini, dengan merebaknya virus Corona.
"Sempat kaget, tapi untuk memastikan juga kita sehat saat pulang. Rencananya setelah di rumah menjalani isolasi, karena diimbaunya begitu tadi setelah pemeriksaan," ujar salah seorang santri Lirboyo asal Kecamatan Cipanas.