Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid menyebut peningkatan jumlah ODP ini disebabkan banyak warga yang merantau ke luar daerah pulang kembali ke Sukabumi. Mereka yang pulang menganggap Kabupaten Sukabumi masih zona hijau, otomatis lonjakan kepulangan mereka terdeteksi oleh Dinkes.
"Mereka memilih untuk pulang daripada bertahan, mayoritas mereka berasal dari zona merah. Dengan kesadaran mereka melapor ke petugas kesehatan terdekat, ada juga memang yang (pulangnya) terdeteksi oleh kita sehingga masuk ke status ODP," kata Harun, Minggu (29/3/2020).
Mereka yang melapor dan terdeteksi oleh petugas kesehatan kemudian disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Alasan itulah yang kemudian mengakibatkan angka ODP bertambah signifikan.
"Dengan adanya penambahan ODP tentu ini artinya petugas kesehatan kita bekerja, saya apresiasi mereka yang ada di wilayah kerja Kabupaten Sukabumi yang telah bahu membahu deteksi dini baik itu pemantauan kepada ODP maupun pengawasan kepada PDP," lanjut Harun.
Menurut Harun saat ini ada 58 Puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Sukabumi. Selain itu ada 3 rumah sakit pemerintah dan 4 rumah sakit swasta yang bekerja keras melakukan upaya deteksi dini kepada mereka yang masuk ke wilayahnya.
"Ini dibuktikan dengan hasil laporan yang kita terima melalui satgas kecamatan dan kabupaten, data semua mengalir masuk dengan baik dan sudah muncul lengkap nama masing-masing lengkap dengan alamatnya,' kata Harun.
Catatan yang diterima detikcom, pada hari ini jumlah ODP total 2.218 orang, lulus pantauan sebanyak 37 orang sehingga masih sekitar 2.181 orang berstatus ODP. Dari jumlah itu laki-laki sebanyak 1.444 orang dan Perempuan 737 orang. Untuk PDP, hari ini berjumlah 35 orang, selesai 17 orang dan tersisa 18 orang.
(sya/mso)