Pamit Cari Kerja, Gadis Sukabumi 8 Tahun Tak Pulang

Pamit Cari Kerja, Gadis Sukabumi 8 Tahun Tak Pulang

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 19 Mar 2020 15:37 WIB
Wanita asal Sukabumi menghilang 8 tahun usai pamit cari kerja
Wanita asal Sukabumi menghilang 8 tahun usai pamit cari kerja (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Suhanda (61) menatap nanar foto putri sulungnya, Windia Septiani (36). Tangan kiri Suhanda menggenggam erat surat laporan kehilangan putrinya dari kepolisian, 8 tahun lamanya putri sulungnya itu tak pulang setelah pamit untuk mencari kerja.

Warga Nyomplong Kulon, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi ini pergi dari rumah pada tahun 2012 silam. Terakhir, Windia hanya mengenakan celana jeans dan kemeja tanpa membawa baju ganti.

"Pamitnya mau cari kerja, selepas kerja di pabrik dia memang nganggur. Saya dan ibunya enggak ada firasat apapun, dia juga pergi hanya bawa dompet sebelum berpamitan dia sempat membelikan kopi dan makanan," kata Suhanda memulai ceritanya, Kamis (19/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selepas itu Windia hilang tanpa jejak, sampai kemudian pada tahun 2013 Winda menelepon salah seorang kerabatnya dan mengatakan posisinya sedang di Bali. "Dia kasih kabar, katanya sedang di Bali. Dia ingin pulang dan berniat pinjam uang ke saudaranya," tutur Suhanda.

Setelah itu tidak ada kabar lagi dari Winda, nomor yang sempat menghubungi ke kerabatnya tidak aktif. Suhenda saat itu tidak membuat laporan ke polisi, saran dari keluarga usia Windia yang dianggap sudah dewasa akan menyulitkan proses laporan.

ADVERTISEMENT

"Katanya anak saya sudah besar, percuma lapor polisi juga karena dianggap sudah dewasa. Ya akhirnya saat itu saya menunggu saja kabar dia pulang, maklum namanya juga nggak pernah urusan seperti ini dengan polisi," lanjut Suhenda.

Bertahun berselang, ibunda Windia meninggal dunia karena sakit. Suhenda menyebut, istrinya itu terus memikirkan Windia hingga akhirnya jatuh sakit. "Almarhum istri saya sakit-sakitan, mau nyari anak saya kemana-mana juga enggak ketemu sampai akhirnya tahun 2016 meninggal," tutur Suhenda.

Suhenda akhirnya memberanikan diri membuat laporan polisi, ia beralasan usianya sudah tua dan sangat berharap putrinya itu ditemukan. "Saya sudah tua, sudah sakit-sakitan. Harapan saya putri saya segera ditemukan, mudah-mudahan sebelum saya meninggal bisa bertemu dengan Windia," tandasnya.

(sya/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads