Sejumlah siswa di SMK IT Itihad Kabupaten Cianjur merasa kecewa Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ditunda pelaksanannya. Para siswa tersebut akan mengirim surat ke Gubernur Ridwan Kamil dan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman karena tidak bisa menjalani UNBK. Padahal mereka mengaku sudah melakukan persiapan sejak jauh hari.
Sekedar informasi, pelaksanaan UNBK seharunya digelar mulai Senin 16 Maret 2020. Namun ujian tersebut terpaksa ditunda setelah Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar selama dua pekan demi mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Para siswa sedikit kecewa dengan adanya kebijakan tersebut. Melalui sebuah surat para siswa menuliskan ungkapan kekecewaan untuk nantinya dikirmkan ke Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam suratnya, salah seorang siswa menuliskan sebuah pernyataan. "Dengan ini menyatakan selaku siswa/siswi SMK Nurul IT Nurul Ittihad tidak menyetujui tentang apa yang dikemukakan oleh Bpk Ridwan Kamil, tentang diundurkanya UNBK yang seharusnya dilaksanakan pada 16-19 Maret 2020 dan diundur 2 minggu yang akan datang, karena pemberitahuan tersebut terlalu mendadak dan dapat merugikan siswa," tulis siswa dalam sebuah surat.
Nuraidah, salah seorang siswi SMK IT Nurul Ittihad, mengatakan, para siswa membuat surat karena benar-benar kecewa dengan kebijakan yang mendadak.
Sebab, para siswa dari kecamatan Takokak dan Kadupandak tersebut sudah melakukan persiapan hingga harus pergi ke perkotaan Cianjur untuk bisa melaksanakan Ujian Nasional.
"Sudah jauh-jauh, kami datang ke tempat ujian. Karena di sana jaringan susah, makanya ujian dipindah ke sini oleh sekolah. Tapi kami baru sampai dengan harapan bisa mengerjakan UNBK, malah diliburkan secara dadakan. Kalau mau sejak beberapa hari sebelumnya, bukan ketika kami sudah tiba sekarang ditunda," ungkap dia kepada detikcom saat ditemui di kampus 2 Nurul Ittihad di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, Senin (16/3/2020).
Tonton juga Cegah Corona, RK Komunikasi dengan Jajaran Via Telekonferensi :
Bahkan para siswa rela untuk menginap di pondok yang disediakan sekolah, jauh dari orang tua untuk bisa ujian. "Tapi sekarang entah harus gimana, ujiannya ditunda. Pastinya kecewa. Rencananya surat dikirim hari ini," ucap dia.
Ketua Yayasan SMK IT Nurul Ittihad, Ahmad Yusuf mengatakan surat yang sudah tersebar di media sosial itu hanya ungkapan kekecewaan para siswa, secara pribadi karena mereka sudah rela berangkat jauh untuk bisa ujian. Awalnya sekolah akan tetap melaksankan ujian jika server dibuka. Namun ternyata untuk Jawa Barat dan DKI, akses servernya ditutup sehingga ujian ditunda.
"Tadinya karena siswa sudah semangat dan kasian kalau langsung pulang. Tapi ternyata aksesnya ditutup, jadinya tetap tidak bisa dilaksanakan," jelasnya.
Rencananya para siswa dipulangkan pada Selasa (17/3/2020). Sebab sudah diimbau untuk setiap sekolah agar tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah. "Besok dipulangkan, sekarang diberi pembinaan dan persiapan untuk pulang," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur Oting Zaenal Muttaqin mengatakan, kaitan menghadapi ujian nasional, jika memang tidak memungkinkan pemerintah daerah diberi keleluasaan untuk menjadwalkan ulang waktu pelaksanaannya.
"Sudah ada edaran dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), kalau yang kondisinya darurat bisa dijadwalkan ulang sedangkan yang tidak tetap pada jadwal yang ada," ujarnya.