Puluhan hektare sawah di Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran terancam gagal panen akibat terendam banjir. Padi yang baru ditanam sebulan lalu dan sedianya hendak dipanen menjelang Lebaran nanti, kini rusak. Harapan petani di wilayah tersebut seketika pupus.
Lahan pertanian yang berada di pinggir jalan utama menuju pantai Pangandaran itu tampak berubah layaknya danau. "Sudah biasa, persawahan di sini memang langganan banjir. Tak masalah sudah nasibnya seperti ini, mau bagaimana lagi, kami hanya mencoba," kata Tohari (50) salah seorang petani di Desa Ciganjeng, Kamis (12/3/2020).
Tohari mengatakan banjir di kawasan itu karena posisi persawahan yang sejajar dengan bagian hilir sungai Citanduy. "Air dari sawah tak bisa dialirkan ke Citanduy karena sejajar," kata Tohari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menduga pendangkalan bagian hilir sungai Citanduy yang terjadi beberapa tahun terakhir menjadi penyebab area pertanian itu banjir. "Lahan petani di sini yang terendam lebih 20 hektare," ucap Tohari.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengakui ada beberapa area persawahan di wilayah Kabupaten Pangandaran yang langganan banjir. "Ya seperti persawahan Ciganjeng, air dari sawah tertahan karena sungai hingga ke muara penuh. Cukup sulit mengatasi kondisi itu," kata Jeje.
Ia mengakui lahan pertanian yang langganan banjir di Kabupaten Pangandaran cukup banyak dan hal itu menjadi tantangan bagi pihaknya. "Petani tidak salah, jangan menyalahkan petani. Yang salah itu Pemerintah, makanya sudah saya tekankan kepada dinas terkait untuk melakukan pemetaan dan penyuluhan," kata Jeje.
Dinas Pertanian melalui penyuluh pertanian, menurut Jeje, seharusnya bisa memberi tahu petani agar jangan menanam dulu. "Kan sekarang sudah ada teknologi, kita bisa memantau prakiraan cuaca. Kalau baru mulai musim hujan jangan dulu menanam, beri tahu petani supaya mereka tidak merugi," ujar Jeje.
Ia mengaku sengaja memfasilitasi penyuluh pertanian dengan memberi bantuan sepeda motor, supaya mereka bisa lebih mudah menyisir petani dan memberinya pemahaman-pemahaman agar bisa menjadi petani cerdas. "Misalnya petani menanam komoditas tertentu ketika musim hujan, lalu kalau kemarau menanam apa yang sesuai. Jangan sampai mereka terus menanam tapi tidak panen," kata Jeje.
Dia mengaku akan segera menugaskan dinas pertanian dan stakeholder sektor pertanian untuk melakukan pemetaan mengenai masalah-masalah bidang pertanian. "Itu menjadi program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang akan saya genjot di tahun ini. Karena perekonomian kita ditopang oleh sektor pertanian, maka pertanian yang fokus digarap," tutur Jeje.
Tonton juga Jabar Kerap Dilanda Banjir, Ridwan Kamil Kebut Proyek Antibanjir :