RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Jawa Barat, masih merawat satu orang pasien berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Corona. Status pasien tersebut hingga saat ini masih mendapat penanganan di ruang isolasi.
"Ada satu pasien kategori PDP Corona kondisinya saat ini di ruang isolasi IGD. Pria berusia 77 tahun, masuk kategori karena ada riwayat ke daerah terjangkit bisa saja mampir atau apa dan keluhan," kata Kasubag Hukum dan Humas RSUD Syamsudin SH, Supriyanto, kepada detikcom, Selasa (10/2/2020).
Supri menuturkan kondisi pasien tersebut saat ini stabil dan cenderung membaik. "Kondisinya saat ini terus membaik, sampel swab juga kita ambil untuk memastikan kondisinya," tutur Supri
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum pasien tersebut, Supri menuturkan ada pasien perempuan yang sempat mendapat perawatan di ruang paru dan berstatus ODP.
"Sebelumnya ada pasien yang mendapat perawatan berjenis kelamin perempuan kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) tapi sudah diperbolehkan pulang dan pengawasannya diserahkan kepada Dinas Kesehatan," lanjut Supri.
Sejak awal bulan hingga hari ini, RSUD R Syamsudin SH tercatat merawat sembilan orang pasien. Jumlah itu termasuk pasien perempuan yang meninggal dunia dan berstatus ODP.
"Jadi kami luruskan, rumah sakit kami bukan merawat sembilan orang itu secara keseluruhan semua hingga hari ini. Tapi dari jumlah itu yang berstatus PDP itu baru satu orang yang hari ini di ruang isolasi, sementara lainnya ODP satu meninggal dunia dan 7 lainnya sudah diperbolehkan pulang. Tapi yang pulang ini tetap mendapat pengawasan," jelas Supri.
Supri juga menjelaskan status PDP dan ODP masih perlu tahapan hingga memastikan statusnya suspect Corona. Setelah hasil lab sampel pasien keluar, baru diketahui apakah pasien tersebut memang positif atau negatif Corona.
"Tahapan kita tentunya sesuai dengan prosedur, jadi informasi yang kami berikan ke masyarakat harus disertai pemahaman soal status tahapan hingga terkonfirmasi pasien tersebut berstatus positif atau negatif dan kewenangannya juga ada di pusat untuk mem-publish kepastian statusnya," tandas Supriyanto.
Simak Juga Video "Gegara Virus Corona, 6 Tewas dalam Kerusuhan Penjara di Italia"