Dinkes Kota Sukabumi mengirim sampel darah pasien T yang meninggal di ruang isolasi RSUD R Syamsudin SH. T ialah pasien yang sempat mendapat perawatan usai menjalani penanganan medis intensif sepulang umrah dan transit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Plt Kepala Dinkes Kota Sukabumi dr Rita Fitrianingsih mengungkap sampel tersebut dikirim pagi tadi ke Laboratorium Balitbang Kemenkes. Pengiriman sampel pasien mendapat pengawalan dua surveillance dari Dinkes Kota Sukabumi.
"Sampel dalam perjalanan, kita memastikan alur dan memang VTM (virus transport medium) datang terlambat. Artinya begini, ketika VTM itu datang, kasusnya sudah berjalan dua hari. Sementara pas VTM datang, pas (terjadi) kasus Cianjur. Jadi dia enggak langsung dibawa, sementara mereka (Cianjur) lebih prepare," kata Rita kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rita, pengambilan sampel ini menggunakan serum dan swab. Karena situasi yang serba cepat dan alur kordinasi dengan pihak Pemprov Jabar, proses pengambilan sampel pasien menggunakan metode serum.
"Kita memastikan dulu ke propinsi, karena model penyampaian sampel itu ada yang memakai serum, ada pakai swab. Di kita enggak sempat terambil, karena kondisi sangat cepat sekali. Tapi (sampel) darah cepat terambil," katanya.
"Sehingga kita membuatnya menjadi serum dulu. Sambil kita berproses ke provinsi, karena kita minta dukungan juga dari provinsi agar pusat mau menerima dalam bentuk serum. Akhirnya provinsi kontak ke Balitbangkes, oke akhirnya serum dikirim," tutur Rita menambahkan.
Tonton juga RSUD Syamsudin Sukabumi Rawat Pasutri Belum Disimpulkan Positif Corona :