RK (14) bersama belasan pelajar SMP dan SD diamankan jajaran Polsek Cianjur Kota. Mereka kedapatan membawa senjata tajam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, para pelajar dari SMP PGRI 1 dan SDN Bukit Mulya itu rencananya akan bertanding sepakbola dengan pelajar lain di kawasan Desa Bojong Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Namum saat melintasi Jalan Arief Rachman Hakim, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, menggunakan angkutan umum mereka mengacungkan celurit kepada pengemudi dan pelajar lain yang berada di jalur tersebut.
Anggota polisi yang tengah melintas langsung menghentikan angkutan umum yang ditumpangi para pelajar itu. Mereka kemudian dibawa ke Mapolsek Cianjur Kota untuk dimintai keterangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB. Ada 17 pelajar SD dan SMP yang kami amankan," kata Kapolsek Cianjur Kota Kompol Iskandar, Sabtu (29/2/2020).
Menurut Iskandar, mereka hendak bertanding sepakbola, namun lantaran membawa senjata tajam para pelajar itu diamankan. Para pelajar tersebut kini sedang diperiksa.
RK (14), salah seorang pelajar yang diamankan mengaku dia hanya diajak oleh temannya untuk menemani para pelajar SD Bukit Mulya yang akan bertanding sepakbola.
Pelajar SMP PGRI 1 Cianjur yang juga merupakan lulusan SD Bukit Mulya itu diajak lantaran pelajar yang akan bertanding juga membawa alumni.
"Saya diajak, katanya mau reuni sekalian ikut nemenin. Katanya yang mau bertanding dengan SDN saya dulu juga bawa alumni, jadi saya diajak karena alumni juga di Bukti Mulya," tuturnya.
Tapi dia berdalih jika tidak mengetahui ada temannya yang membawa senjata tajam. "Enggak tahu, saya duduknya di depan, jadi enggak tahu ada yang bawa senjata tajam," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Cianjur Rika Mustika mengatakan para pelajar SMP yang turut diamankan tidak dalam jadwal sekolah dan tengah libur. Tapi pihak sekolah akan bertanggungjawab dan melakukan pembinaan pada para siswa.
"Kami akan panggil orang tuanya untuk diberi pembinaan. Mereka masih kelas 1 dan kelas 2 SMP," kata dia.
Kepala Sekolah SDN Bukti Mulya, Gunawan menuturkan, dirinya tidak akan memberi sanksi berupa dikeluarkan, tapi akan diawasi serta dibina secara intensif bersama para orang tua siswa.