Jabar Hari Ini: Serli Kabur Jelang Vonis-Santri Tewas Isap Ganja Sintetis

Jabar Hari Ini: Serli Kabur Jelang Vonis-Santri Tewas Isap Ganja Sintetis

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 28 Feb 2020 20:59 WIB
Tahanan Wanita Bandung Kabur
Serli Herawati, tahanan yang kabur saat hendak sidang di PN Bandung. (Foto: dok.Rutan Wanita Bandung)
Bandung -

Sejumlah topik berita terjadi di Jabar hari ini, Jumat (28/2/2020). Mulai kaburnya salah satu tahanan di Bandung jelang sidang vonis hingga kematian santri asal Sukabumi gegara menghisap ganja sintetis.

Berikut rangkuman beritanya:

Serli Kabur Jelang Vonis

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serli Herawati kabur jelang sidang vonis terkait kasus pencurian yang dilakukannya. Saat ini pihak terkait termasuk polisi tengah memburu Serli.

Bahkan petugas berwajib telah mengultimatum agar Serli menyerahkan diri. Petugas terus berupaya melacak keberadaan tahanan kasus pencurian tersebut.

ADVERTISEMENT

""Kami berharap saudari Serli Herawati untuk segera menyerahkan diri. Serta apabila ada masyarakat yang mengetahui keberadaan yang bersangkutan agar sesegera mungkin melaporkannya kepada kami atau kepada pihak kepolisian yang terdekat," ucap Kasi Pidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung Guntur Wibowo kepada detikcom, Jumat (28/2/2020).

Sekadar diketahui, Serli kabur di PN Bandung, Kamis (27/2). Ia menghilang saat baru turun dari mobil tahanan. Guntur menyatakan Serli diduga menyelinap dan berbaur dengan pengunjung sidang.

Hilangnya Serli baru diketahui saat rombongan tahanan dimasukkan ke dalam sel PN Bandung. Saat dihitung, rombongan kurang satu orang. Menurut Guntur, saat itu petugas langsung melakukan pencarian.

"Saat itu juga semua petugas pengawal tahanan bergerak menyisir dan mencari saudari Serli Herawati di seluruh area PN Bandung sambil melapor pada pimpinan. Namun karena jumlah pengunjung sidang hari itu cukup banyak sehingga menyulitkan pencarian," tutur Guntur.

Santri Sukabumi Tewas Gegara Isap Ganja Sintetis

Misteri dua orang santri pondok pesantren (ponpes) di Bojonggenteng Sukabumi ditemukan terkapar misterius di area sawah yang salah satunya tewas mulai terkuak.

Polisi menemukan sejumlah fakta baru di antaranya penggunaan narkoba jenis sintetis yang diduga dipakai oleh dua orang santri tersebut sebelum akhirnya terkapar di sawah. Polisi sendiri masih menunggu kesesuaian keterangan dari teman korban yang selamat.

"Keterangannya ini ada yang sesuai ada yang enggak masuk akal, tapi sementara keterangan dari yang bersangkutan mengarah ke mabuk obat, penanganannya saat ini sudah geser ke narkoba. Keterangan yang diberikan jenisnya (narkoba) sintetis," kata AKP Rizka Fadhila, Kasat Reskrim Polres Sukabumi kepada detikcom, Jumat (28/2/2020).

Ketika ditanyakan soal kemungkinan korban yang tewas akibat pembunuhan, Rizka mengaku belum bisa menyimpulkan. Namun dalam pemeriksaan ditemukan fakta air yang masuk ke dalam tubuhnya yang memang saat ditemukan berada di saluran irigasi.

"Sementara di permukaan tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan, hanya ada air masuk ke dalam (tubuh). Sementara itu saja dulu," imbuhnya.

Banjir di Jatinangor Rendam Rumah Warga

Banjir menerjang tiga RW di Kampung/Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jumat (28/2/2020). Akibatnya puluhan rumah tergenang banjir dengan ketinggian hingga atap.

Air merendam puluhan rumah di RW 8,9 dan 10 sekitar pukul 16.00 WIB. Ketinggian air mulai dari sepinggang orang dewasa hingga yang terparah mencapai atap rumah.

Salah seorang warga terdampak, Oni Hidayat mengatakan banjir kali ini dampak dari sungai yang meluap. Air dengan cepat naik menggenangi permukiman warga.

"Airnya cepat naiknya. Yang sempat diselamatkan ya selamat, sisanya wasalam (terendam)," kata Oni di lokasi banjir.

Jejak Digital Ridwan Kamil TikTok Unfaedah Diungkit

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendadak jadi sorotan setelah beberapa kali muncul berjoget TikTok di ruang publik. Jejak digital komentarnya mengenai platform sosial video pendek yang dipadukan dengan musik itu, kini diungkit.

Beberapa akun di Twitter mem-posting artikel 2018 silam saat Ridwan Kamil sebagai Cagub Jabar. Saat itu Kominfo telah memblokir akses aplikasi TikTok dan Ridwan Kamil menyetujuinya karena dinilai tidak berfaedah.

"Jadi saya mendukung Kominfo memblokir aplikasi Tik Tok ya, yang tidak banyak faedahnya itu. Lebih baik energi kita diarahkan ke hal yang positif ya, seperti mem-posting hal-hal yang produktif yang inspiratif ketimbang hanya sia-sia hiburan," kata Emil di kantor PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

Menurutnya, aplikasi tersebut tidak memiliki banyak manfaat, khususnya untuk anak-anak. RK berpesan agar pemerintah membuat regulasi yang tepat bagi perkembangan teknologi.

Jejak digital ini kini ramai di lini masa dan netizen pun kembali menyindirnya. "Dulu sih bilangnya TIKTOK tidak banyak faedahnya. Sekarang ternyata banyak juga faedahnya lho... jadi lupa banjir salah satunya," tulis akun @anna_ma*** yang posting berita mengenai komentar Ridwan Kamil.

Akun lainnya @notaslimb** juga ikut memposting link berita dan dikomentari ratusan akun juga di-retweet lebih dari 300 akun. "Itu tandanya belio adalah politisi. Kemaren ngemeng A, skr mbacot D," komentar akun @thisisand**. "Politisi sejati," timpal akun lainnya.

"Lain dulu lain sekarang. Apakah berubah pikiran karena dengkulnya sakit," twit akun @abjadb***.

Ayah di Bandung Barat Cabuli Anak Kandung

Seorang tukang cilok di Bandung Barat, RM (25), mencabuli putrinya, S, yang baru berusia lima tahun. Selain cabul, RM disebut kerap menyiksa istrinya P (21).

P mengaku ia kerap menerima perlakuan kasar dari mantan suaminya sebelum mereka bercerai pada 2017 silam. Saat berhubungan badan, RM kerap meminta hal yang aneh-aneh.

"Iya dia itu kasar dan temperamental. Apalagi kalau saat berhubungan suami istri pasti mintanya aneh-aneh, kalau nggak dituruti pasti dia bisa sampai memukul," tutur P saat ditemui di kediamannya, Jumat (28/2/2020).

Kekerasan fisik dan seksual yang diterimanya, kata P, sudah berlangsung cukup lama. Bahkan saat dirinya sedang mengandung S, anak yang jadi korban pencabulan pelaku, tak menghentikan perlakuan kasar RM.

"Dia memang kasar, baru muncul sifatnya itu setelah nikah. Akhirnya kita sering berantem. Setelah anak saya lahir, dia sempat tinggal sama neneknya atau ibu mantan suami. Dulu juga anak itu nggak boleh diambil sama saya," ucapnya.

Saat ini RM yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang cilok kabarnya sudah menikah lagi dengan seorang perempuan asal Kecamatan Parongpong, KBB.

Halaman 2 dari 5
(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads