Sebanyak 62 persen calon petahana kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2020 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kinerja yang dinilai tidak optimal menjadi alasan warga memilih calon baru sebagai kepala desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur Ahmad Danial mengatakan, dari 247 desa yang menggelar Pilkades, ada 191 desa yang memiliki calon kades petahana.
Namun, dari 191 desa itu, hanya 73 calon petahana yang, berdasarkan hasil pemungutan suara, meraih dukungan terbanyak dan terpilih kembali jadi kepala desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terpilih lagi hanya 73 calon kepala desa petahana atau sekitar 38 persennya," kata Danial kepada detikcom, Senin (24/2/2020).
Untuk 56 desa lainnya yang menggelar pilkades, lanjut Danial, tidak ada calon kepala desa petahana yang terpilih kembali.
Contohnya saja di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur. Di desa tersebut, calon petahana Dadan Buldan hanya meraih 1.880 suara. Sedangkan pesaingya, Hendi Saepul, berhasil mengumpulkan 2.115 suara.
Ahmad Fikri (42), salah seorang warga Desa Nagrak, mengakui ketidakpuasan warga terhadap kinerja kepala desa sebelumnya membuat warga lebih memilih calon kepala desa yang baru. Dia berharap terpilihnya kepala desa baru bisa menjadi angin segar dalam pembangunan di wilayahnya.
"Warga memang ingin perubahan, makanya dipilih sosok baru dengan harapan bisa membawa perubahan dan pembangunan yang lebih baik," ujar Fikri.
(mso/mso)