Reptiler sekaligus pawang ular, Panji atau dikenal Panji Petualang, mencatat ada dua kasus gigitan ular jenis weling yang merenggut warga Jawa Barat. Di Cianjur, suami istri, Maksum (40) dan Nuryani (38), warga Kecamatan Pacet, tewas digigit weling yang masuk ke dalam rumahnya
Berikutnya di Cirebon. Anak perempuan Adila Oktavia (4) nyawanya tak terselamatkan saat menjalani perawatan medis di RSUD Gunung Jati Cirebon. Balita tersebut sempat koma akibat gigitan ular weling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ular weling yang mematuk pasangan suami istri di Cianjur dan anak di Cirebon sama, yang membedakan warnanya saja. Kalau yang Cianjur warnanya hitam putih, kalau yang Cirebon hitam putih juga, tapi dominannya hitam," kata Panji via sambungan telepon, Jumat (14/2/2020).
Panji mengungkapkan ular weling atau Bungarus cadidus yang menggigit Adila bukanlah jenis baru. "Sama dengan ular weling lainnya, cuman yang gigit anak itu locality Cirebon. Kalau di Cirebon, warnanya memang dominan hitam, itu penyebaran ada di Sumedang dan Majalengka juga," tuturnya.
Panji menyebut ular weling memiliki karakter lungguh di siang hari dan sangat aktif di malam hari. Menurutnya, ular weling merupakan hewan nokturnal.
"Kalau weling itu nokturnal, hidupnya di malam hari. Bahkan keaktifannya bisa 10 kali daripada siang hari," ucap Panji.
Tonton juga Usai Koma 5 Hari, Balita yang Digigit Ular Weling Meninggal :
Panji menuturkan weling kerap memangsa ular. Habitatnya di sawah dan berdekatan dengan pemukiman, racun ular ini melebihi ular jenis kobra.
"Pemakan ular. Bisanya sangat mematikan enam kali daripada kobra biasa," ujarnya.
Menurut Panji, banyak kejadian soal penanganan pertama yang salah saat menangani korban digigit ular. Menurutnya, korban gigitan ular harus langsung dibawa ke rumah sakit untuk diberikan serum antibisa.
"Penanganan pertama, bagian yang kena gigitan harus dimobilisasi dan diberikan antiserum secepatnya. Jangan menunggu parah dulu atau gangguan pernapasan baru dibawa ke rumah sakit," tutur Panji.
(bbn/bbn)