Beda Versi Ridwan Saidi dan Budayawan Ciamis soal Arti Galuh

Beda Versi Ridwan Saidi dan Budayawan Ciamis soal Arti Galuh

Dadang Hermansyah - detikNews
Jumat, 14 Feb 2020 16:21 WIB
budayawan Betawi Ridwan Saidi
Budayawan Ridwan Saidi (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Ciamis -

Budayawan Betawi Ridwan Saidi menyebut Galuh artinya brutal dan di Ciamis tidak ada kerajaan. Pernyataan itu membuat warga Ciamis tersinggung hingga menuntut Ridwan untuk meminta maaf.

Ketua Dewan Kebudayaan Galuh yang juga Rektor Universitas Galuh Kabupaten Ciamis Yat Rospia Brata menjelaskan memang di beberapa daerah kata Galuh memiliki arti dan makna. Namun tak ada satupun yang berarti negatif, seperti yang diungkapkan oleh budayawan yang akrab disapa Babe Saidi.

"Yang kita pahami Galuh itu memiliki arti dan makna yang bagus, hati yang paling dalam. Jadi jangan seenaknya, kita semua di Tatar Galuh mengagungkan nama Galuh," kata Yat, Jumat (14/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yat, kata Galuh juga ada di Kalimantan yang artinya Geulis (cantik). Di Jawa Galuh berarti perak. Di beberapa daerah juga banyak yang mengenal kata Galuh namun tak ada yang memiliki arti negatif.

Dia menjelaskan Galuh dalam bahasa Sansekerta diartikan sebagai permata atau perak. Galuh juga disejajarkan dengan kata Galeuh yang berarti inti dan Galih yang berarti hati. Sehingga dikatakan Galuh Galeuhna Galih yang artinya permata kehidupan yang ada letaknya dalam hati. Galuh juga dimaknai warga Ciamis sebagai salah satu tuntunan hidup untuk mencapai kebahagiaan.

ADVERTISEMENT

"Galuh bukan hanya historisnya saja, tapi juga digunakan dalam kehidupan warga Ciamis. Juga nama Galuh digunakan oleh berbagai pihak, contohnya Universitas Galuh, ada juga digunakan TNI, Brigif 13 Galuh. Coba kalau itu diartikan brutal, jangan seenaknya," ucap Yat.

Video Polemik 'Galuh Brutal', Warga-Tokoh Minta Ridwan Saidi Sambangi Ciamis :

[Gambas:Video 20detik]

Yat mengungkapkan, Ridwan Saidi keliru dalam mengartikan Galuh dengan menggunakan referensi dari bahasa Armenia. Dia menilai Ridwan Saidi mengambil referensi dari Mendes Pinto. Sementara Mendes Pinto, kata Yat, adalah pembohong besar.

"Dia itu pembohong besar. Dia penjarah salah satu kuil pagoda di Tiongkok. Kenapa referensinya mengambil dari luar, kan aneh," ujarnya dia.

Diberitakan sebelumnya pernyataan Budayawan Betawi Ridwan Saidi di sebuah channel YouTube menuai polemik di masyarakat. Dia menyebut Galuh artinya brutal hingga menyatakan di Ciamis tidak ada kerajaan. Berbagai elemen warga meminta Ridwan datang ke Ciamis dan menjelaskan maksud ucapannya itu.

Menanggapi hal itu, Ridwan Saidi mengaku siap untuk datang ke Ciamis. Namun dia meminta ada sponsor untuk bisa berangkat ke Kabupaten Ciamis.

"Ya gapapa datang ke Ciamis, cuma yang sponsori siapa, masa saya ongkos sendiri. Minta dong ke Bupatinya, kan yang berkepentingan. Masa saya ngucruk-ngucruk sendiri ke sono," kata Ridwan Saidi, Jumat (14/2/2020).

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads