Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum meninjau kawasan Jalan Raya Rancaekek yang kerap tergenang banjir dan macet terutama di sekitar Pabrik Kahatex. Dia datang untuk mencari solusi dari masalah yang ada.
"Saya di tugaskan oleh Pak Gubernur (Ridwan Kamil) untuk melihat situasi dan kondisi di sini, ada dua permasalahan yang sering dilaporkan masyarakat kita melalui FB (Facebook) mengenai masalah banjir dan masalah kemacetan," kata Uu kepada awak media saat meninjau PT Kahatex di Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Sumedang, Rabu (12/2/2020).
Uu menuturkan, ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di sekitar pabrik Kahatex. Mulai dari upaya normalisasi sungai hingga penanganan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata masalah banjir itu sudah ada progres, sudah ada normalisasi pembangunan kali yg melewati Kahatex ini, tetapi belum bisa dimanfaatkan karena ada satu titik ini yang belum dikerjakan karena kewenangannya ada di pemerintah pusat dan PUPR dan itu sudah ada progres yaitu dikeruk atau dinormalisasi. Itu akan selesai kemungkinan oktober tahun ini," kata Uu
Selain itu, lanjut Uu, pihak Kahatex ingin membongkar jembatan yang diduga menjadi penghalang atau menghambat laju air. Namun rencana itu masih menunggu keputusan dari Pemprov Jabar.
"Kedua jembatan yang ada di dalam sebenernya dari Kahatex sudah ingin dibongkar dan diluruskan, dan sudah ada progres, yaitu sedang membuat pintu yang lain. Sebenarnya izin sudah ada tinggal teknis mungkin beberapa hari juga sudah selesai. Untuk jembatan ini yang dianggap menghambat lajunya air bisa segera dibongkar," ucapnya.
Selain banjir, Uu juga mengaku sering mendapat keluhan warga terkait kemacetan. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengatasi masalah tersebut.
"Sering di keluhkan masyarakat, terutama masyarakat Jawa Barat bagian timur yang sering lewat sini. Sekarang kami akan membuat sebuah gerakan antara lain minta Kahatex untuk membuat kembali JPO (jembatan penyebrangan orang). Tetapi karena banyak instansi terkait termasuk pemerintah pusat, maka kami akan rapat koordinasi dengan Pemkab bandung, Pemkab Sumedang termasuk dari pihak PU Binamarga," katanya.
Simak Juga Video "Penampakan Banjir di Underpass Kemayoran Surut, Sisakan Lumpur"
Dia berharap permasalahan macet dan banjir di kawasan Rancaekek bisa segera ditangani. Pihaknya akan berupaya dan mencari solusi terbaik agar permasalahan ini bisa diselesaikan.
"Mudah-mudahan dengan kami ada di sini ada dengan dua pemerintahan bisa ada solusi. Dan mudah-mudahan Jumat ada keputusan, nanti kami akan rekomendasikan segera dan bisa selesai masalah banjir dan kemacetan di Kahatex," ucapnya.
Sementara itu, Pihak PT Kahatex, melalui Humasnya, Rudy mengatakan Kahatex bukan penyebab terjadinya banjir di wilayah Rancaekek. Karena Kahatex memiliki saluran sendiri dengan daya tampu air yang banyak.
"Yang jelas Kahatex bukan penyebab banjir rancaekek, poinnya itu saja. Intinya Kahatex sendiri punya saluran sendiri yang mengarah langsung ke Cikijing dan memiliki daya tampung ke Cikijijing sehingga untuk menampung air dari jalan raya masih tercukupi," kata Rudy.
Dia mengatakan bahwa pihaknya banyak membantu masyarakat dengan melakukan pemompaan jika terjadi banjir di kawasan Kahatex melalui alat yang di berikan pihak BBWS.
"Saluran drainase kahatex ini sebagai penolong apabila ada kejadian banjir, kita pompakan melalui pompa dari BBWS kemudian dipompakan sampai masuk ke saluran yang ada di Kahatex. Jelas Kahatex membantu persoalan menyelesaiakan persoalan yang ada di sana," ucap Rudy.