Bocah perempuan berusia empat tahun asal Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon.
Balita itu mengalami koma sejak Sabtu (8/2) lalu hingga hari ini, karena digigit ular berbisa. Dari hasil pemeriksaan tim medis yang dibantu salah seorang dokter WHO spesialis emergency, yang bertugas di Kementerian Kesehetan (Kemenkes) Tri Maharani, bocah berusia empat tahun itu digigit jenis ular weling atau Bungarus candidus.
"Sudah teridentifikasi jenis ularnya, ular weling jenis yang baru. Memang hidupnya di wilayah Cirebon, Bungarus candidus cirebon," kata Wadir Pelayanan RSD Gunung Jati Kota Cirebon Maria kepada detikcom melalui pesan singkatnya, Rabu (12/2/2020).
Lebih lanjut, Maria mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan dokter spesialis emergency terkait kasus tersebut. Sebab, lanjut dia, kasus gigitan ular yang dialami bocah Pamengkang itu merupakan kasus baru di Cirebon. Sampai saat ini, lanjut dia, tim medis belum menemukan antivenom atau serum penawar bisa ular yang telah menyebar di tubuh korban.
"Masih koma. Semoga antivenomnya ketemu," kata Maria.
Seperti diberitakan sebelumnya, toksin atau bisa ular tersebut telah menyerang sel saraf atau neurotik dan sel darahnya. "Ternyata gejalanya bukan hanya neurotokxic, hemotoxic juga. Jadi racunnya ke darah. Ya bisa pecah pembuluh darahnya," kata Maria.
Maria menuturkan sampai saat ini kondisi pembuluh darah korban masih normal, tak ada yang pecah. Namun, lanjut dia, jumlah sel darahnya mengalami penurunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Juga Video "Mangsa Ternak Warga, Ular Piton 3 Meter Ditangkap!"
(ern/ern)