Beberapa hari ini Cianjur dihebohkan dengan penemuan jasad pria di pelataran toko di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pria tersebut dibunuh sejumlah orang.
Begini fakta-fakta terkait korban:
1. Warga Sirnagalih Cianjur Ini Luka di Kepala
Korban yang diketahui bernama Muhammad Rega (31) ditemukan bersimbah darah dan penuh luka di bagian kepala sekitar pukul 04.00 WIB oleh seorang warga yang melintas. Warga langsung melaporkan kepada polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Cilaku Kompol S Lubis mengatakan korban yang merupakan warga Perumahan Bumi Mas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku. Korban diduga dikeroyok.
Pada bagian kepala korban terdapat tiga luka robek akibat hantaman benda tumpul. Selain itu pada bagian wajah korban terdapat memar.
"Dugaan sementara pria itu korban pengeroyokan. Korban meninggal akibat luka serius di kepala dikarenakan hantaman benda tumpul," kata Lubis.
2. Berprofesi Videografer
Muhammad Rega yang ditemukan tewas di pelataran ruko di Jalan Cianjur-Sukabumi, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, ternyata merupakan seorang videografer. Selama ini Rega kerap membuatkan video klip untuk grup band hingga membuat konten video dan editing untuk Youtuber lokal.
"Iya dia kerja freelance, sering bikin video gitu buat band dan untuk di YouTube. Kadang juga dia diminta untuk jadi fotografer," ujar Zenal Mustofa (50), mertua korban.
Menurut dia, hasil video yang dibuat dan diedit oleh menantunya tersebut sering muncul di salah satu saluran televisi di Jawa Barat. "Sering diputar di televisi Jawa Barat, tapi saya lupa band nya apa yang dia buatkan video klipnya. Anaknya memang telaten kalau sudah bekerja, sehingga hasilnya maksimal," tutur Zenal.
Tonton juga video Pengakuan Pembunuh Penagih Utang yang Mayatnya Dibuang ke Jurang:
3. Tinggalkan Satu Anak dan Istri Lagi Hamil
Rega meninggalkan istri dan seorang anak perempuan yang masih kecil. Anak pertama dari pernikahannya dengan Teti Maryam (25) kini masih berumur 3 tahun. Sang istrinya pun tengah mengandung anak keduanya, usia kandungan tersebut menginjak bulan keenam.
Namun nahas, keluarga kecil tersebut harus ditinggalkan oleh sosok ayah lantaran diduga menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia. Zenal Mustofa (50), mertua korban, mengungkapkan sejak mendapatkan kabar meninggalnya Rega ini, Teti kerap menangis dan merenungi kepergian suami tercintanya itu.
"Awalnya masih bisa tegar, tapi tadi pagi saat saya hendak berangkat ke kamar mayat RSUD Sayang Cianjur, anak saya terlihat murung dan melamun, sesekali menangis," kata Zenal.
4. Tak Memiliki Musuh
Keluarga yakin bahwa Rega dibunuh oleh orang yang tidak dikenal. Pasalnya korban tidak memiliki musuh dan permasalahan dengan siapapun.
Sehari-hari korban hanya berada di depan komputer, mengerjakan tugas editing video atau mencari referensi ketika membuat video berikutnya. Sehingga keluarga pun meyakini korban tidak memiliki musuh, terlebih sifat korban yang cenderung lugu.
Bahkan, menurut Mereka Naufal (21), adik korban, mengatakan bahwa kakaknya tersebut lebih menyibukkan diri bekerja. "Sehari-hari di rumah, kalaupun nongkrong biasanya sama saya. Sejak nikah, dia memang lebih fokus kerja," kata Naufal.
Terkait kasus tersebut, lanjut Naufal, pihak keluarga sudah menyerahkan kepada polisi. Namun dia berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa ditangkap untuk diproses hukum.