Berbagai cara dilakukan pemerintah desa untuk menyejahterakan dan memudahkan masyarakatnya dalam segala urusan. Seperti yang dilakukan Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki inovasi supaya warganya rajin menabung.
Inovasinya, Desa Karangkamulyan membuat 1.000 celengan dari limbah plastik untuk kemudian dibagikan gratis ke masyarakat. Dalam pembuatannya Pemdes melibatkan ibu-ibu PKK. Pembuatan celengan ini masuk dalam program gerakan sadar bayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Sebab, tujuan utama celengan ini untuk meringankan masyarakat dalam membayar pajak.
Kepala Desa Karangkamulyan M Abdul Haris menuturkan pembuatan 1.000 celengan ini berangkat dari setoran pajak PBB di desanya tak pernah lunas 100 persen. Padahal pajak merupakan sumber utama untuk pembangunan daerah. Dari total Rp 132 juta yang harus disetorkan ke Pemda, dari Karangkamulyan hanya 95 persennya saja setiap tahun dari total sebanyak 980 wajib pajak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya kami melatih masyarakat untuk menabung sekaligus kampanye gerakan sadar bayar pajak PBB di setiap rumah. Dengan celengan setor pajak sampai 100 persen," ujar Haris saat ditemui di kantor Desa Karangkamulyan, Jalan Ciamis-Banjar, Senin (3/2/2020).
Haris menjelaskan, memilih membuat celengan karena banyaknya limbah botol plastik di obyek wisata situs Ciung Wanara yang tak dimanfaatkan. Sekaligus memberdayakan ibu-ibu PKK untuk mengasah keterampilannya.
Simak Juga Video "Bus di Ciamis Terjun ke Kolam Ikan Hindari Tabrakan"
Celengan yang dibuat memiliki bentuk yang unik seperti binatang dan lainnya. Terbuat dari limbah karpet, botol plastik bekas air mineral, lalu supaya menarik diwarnai menggunakan cat. Anggaran untuk celengan diambil dari dana bagi hasil pajak.
"Celengan akan dibagikan sekitar bulan Maret nanti, saat ini masih proses produksi. Jadi celengan ini untuk bayar pajak di tahun 2021. Mengisi tak perlu jumlah besar yang penting rutin setiap hari," jelas Haris.
Haris mengakui masih banyak warganya yang tak sadar bayar pajak. Bahkan pajak yang biasa dibayar setahun sekali ini sengaja dilupakan. Padahal dengan membayar pajak tepat waktu akan mempercepat pembangunan daerah. Kondisi ekonomi masyarakat juga mempengaruhi sulitnya target pajak 100 persen. Ada warga yang memiliki lahan luas tapi pendapatan yang dihasilkan pas-pasan.
"inginnya setiap ada SPPT datang, buka celengan langsung lunas 100 persen. Ini juga demi pembangunan Desa Karangkamulyan. Karena desa yang tepat waktu bayar pajak 100 persen biasa mendapat reward dari Pemkab, untuk kemajuan desa," ujar Haris.