Berbagai upaya dilakukan Firdaus demi mencari anaknya yang dibawa kabur selama empat tahun oleh tetangganya sendiri. Bahkan ia terpaksa menjual rumah hingga meminjam uang ke rentenir sebagai bekal untuk mencari anaknya tersebut.
Sejak pekan pertama anaknya dibawa kabur SF, Firdaus mencoba mencari informasi ke sejumlah kecamatan di wilayah selatan Cianjur. Mulai dari Kecamatan Naringgul, Sindangbarang, hingga Cidaun.
"Saya coba keliling cari informasi, tapi tidak ada kabar keberadaan anak saya," ungkap Firdaus saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Naringgul, Senin (27/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firdaus terus berjuang mencari anaknya yang hilang dibawa kabur tetangganya itu. Dia kemudian mencoba mencari informasi kepada keluarga pelaku di Pameungpeuk Garut. Dia sampi harus meminjam uang sebesar Rp 900 ke rentenir sebagai bekalnya ke Garut.
Namun sayang, pencarian yang dilakukannya kembali tidak berbuah hasil. Keberadaan anaknya yang kala itu masih berusia 11 tahun belum juga ditemukan.
Meski telah menemui berbagai kegagalan, ayah 'super' ini terus berupaya mencari buah hatinya yang hilang. Dia bahkan sampai rela menjual bangunan rumah panggung berukuran 4x6 meter yang dibangun di atas lahan orang lain seharga Rp 500 ribu. Uang ia gunakan untuk mencari keberadaan putrinya, setelah mendapatkan informasi jika korban berada di Bandung.
"Dua hari saya berputar-putar di daerah Ciwidey (Kabupaten) Bandung, tapi tetap tidak bisa menemukan anak saya. Hingga uang hasil jual rumah habis lagi," terangnya.
Tidak adanya rumah untuk tinggal, membuat Firdaus bersama keluarganya terpaksa tinggal di gudang pabrik pengolahan padi di Naringgul. Selama setahun mereka tinggal beralaskan tikar di gudang yang penuh debu tersebut, sambil tetap mencari keberadaan anaknya.
Tinggal di pabrik penggilingan padi dengan kondisi pikiran yang terbayang terus sang anak membuat istri Firdaus sempat sakit keras selama seminggu.
"Makan seadanya, kadang dengan nasi dan dedaunan yang direbus, tempat seadanya, dan kepikiran terus anak. Jadinya istri saya sakit parah, mau ke dokter juga tidak punya uang, tapi alhamdulillah kembali sembuh," terangnya.
Simak Video "Bejat! Ayah Cabuli Dua Anak Kandungnya di Kendari"
Beruntung, Firdaus diizinkan untuk membangun gubuk di lahan milik ibu tirinya di sebuah lahan yang berjarak beberapa meter dari Kantor Kecamatan Naringgul. Gubuk berukuran 2x3 meter itu menjadi tempatnya berteduh selama dua tahun terakhir.
"Ya disini kang sekarang, memang sempit tapi dipas-pasin aja. Yang penting bisa tidur. Walau kalau malam hari harus gelap-gelapan karena gak mampu buat pasang jaringan listrik. Kalau malam biasanya nyalain lilin, biar tidak terlalu gekap," kata dia.
Dia mengaku bersyukur kini anaknya sudah berhasil ditemukan. Meskipun sudah kehilangan tempat tinggal dan harta, terpenting baginya sekarang bisa kembali berkumpul dengan seluruh anggota keluarga.
"Tapi sekarang juga saya bingung, kalau anak dalam kandungan putri saya lahir bagaimana ngurusnya, sedangkan untuk ngurus diri sendiri juga tidak bisa, serba kekurangan. Namanya juga butuh tani," ungkapnya.
Sebelumnya, Polsek Naringgul berhasil mengembalikan SA seorang gadis asal Kecamatan Naringgul yang sempat dibawa kabur tetangganya semalam empat tahun. Namun gadis yang berusia 15 tahun itu ternyata sedang hamil 9 bulan.
Pelaku penculikan SF (57) yang masuk dalam daftar pencarian sejak 4 tahun lalu pun sudah diamankan ke Mapolsek Naringgul untuk dimintai keterangan.
(mso/mso)